PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Rekonstruksi payudara umum dilakukan setelah diserang kanker. Tapi, kesalahpahaman telah menunda banyak wanita mendapatkan rekonstruksi payudara setelah mastektomi. Padahal prosedur ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup bagi penderita kanker. Para peneliti mendeteksi kesalahpahaman ini agar penderita tidak menjadi trauma.
"Ada yang bisa kami lakukan untuk meningkatkan kesadaran rekonstruksi dan risiko serta manfaat bagi kaum perempuan dari hal ini," kata pemimpin peneliti dan seorang ahli bedah di Institute for Advanced Rekonstruksi di Pusat Bedah Plastik di Shrewsbury, New Jersey Dr Lisa Schneider seperti dilansir laman Fox News.
Di AS, kurang dari 40 persen dari wanita yang memiliki mastektomi untuk pengobatan kanker menjalani rekonstruksi payudara langsung.