MAKIN banyaknya kasus gangguan fisik dan mental akibat penggunaan gadget atau teknologi yang berlebihan pada anak-anak membuat American Academy of Pediatrics (AAP) merasa perlu meng-update kebijakannya. Asosiasi para dokter anak di Amerika Serikat (AS) itu menyarankan agar kalangan orang tua membatasi waktu anak bermain gadget hanya dua jam sehari.
Dr Victor Strasburger yang memimpin tim pengkaji untuk kebijakan baru itu mengungkapkan, di tengah maraknya cyberbullying (bullying di dunia maya) dan kecanduan ponsel pintar di kalangan generasi muda, banyak orang tua yang tak tahu efek merugikan dari penggunaan teknologi secara berlebihan.
"Saya jamin jika anda mempunyai seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dengan fasilitas internet di kamar tidurnya, bisa dipastikan ia akan rutin menonton konten-konten pornografi," kata Dr. Victor seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu (18/12).
Untuk itu, lembaga tersebut mendesak para orang tua agar tidak meletakkan komputer dan TV di dalam kamar tidur anak. Rekomendasi lainnya adalah pembatasan waktu bagi anak dalam menggunakan internet, media sosial, ponsel pintar dan menonton televisi atau film hanya dua jam saja dalam sehari, kecuali untuk mengerjakan PR online.
Lagipula, penggunaan teknologi secara berlebihan telah lama dikaitkan dengan gangguan tidur, risiko bullying, obesitas dan performa akademis yang buruk, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Kebijakan yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics itu juga menyebutkan temuan sebuah studi pada tahun 2010. Studi ini menemukan anak-anak Amerika yang berusia antara 8-18 tahun tercatat menghabiskan waktu hingga tujuh jam dalam sehari hanya untuk berinteraksi dengan teknologi.
Studi lain dari lembaga nonprofit, Common Sense Media juga menambah bukti tentang tingginya ketergantungan generasi muda pada teknologi baru. Hampir 40 persen anak berusia di bawah dua tahun telah banyak menggunakan ponsel pintar dan tablet. Menurut riset itu, angka tersebut melonjak hingga 10 persen lebih banyak dari dua tahun lalu.
Sedangkan 75 persen anak berusia di atas 8 tahun juga sudah banyak yang memanfaatkan teknologi tersebut. Angkanya bahkan dua kali lipat daripada persentase anak penggila gadget di tahun 2011.(fny/jpnn)