JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Buah tomat populer karena kekayaan nutrisinya. Warna merah buahnya yang khas karena terdapat senyawa likopen yang termasuk zat golongan karotena. Likopen sudah diketahui aktivitas biologiknya sebagai antioksidan. Dan kandungan itulah yang membuat tomat bermanfaat bagi kesehatan. Termasuk kesehatan jantung, pembuluh darah, kulit, sistem saraf pusat, dan kesehatan organ reproduksi. Di samping itu, manfaat tomat sebagai pencegah kanker ternyata menjadi studi yang terbanyak.
Saat ini sebagai buah dan sayur, tomat menduduki peringkat ke-4 popularitasnya sesudah kentang, daun selada, dan bawang. Buah itu tetap bisa mempertahankan nilai nutrisinya, baik dalam keadaan mentah maupun yang sudah diolah. Bermacam produk berbahan tomat seperti jus, sup, dan saus tomat memudahkan orang menggunakannya dalam jumlah yang cukup secara teratur. Kemudahan itu bukan semata karena rasanya yang spesifik, melainkan manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan. Itu sesuai dengan julukannya sebagai "superfood" karena kepadatan nutrisi kandungan buah tomat. Berkalori rendah, kandungannya adalah air, protein, serat, dan karbohidrat.
Kadar karbohidrat pada tomat segar itu rendah, yakni tersusun atas gula sederhana dan serat tidak larut. Mayoritas kandungannya adalah air. Selain itu, tomat mengandung vitamin dan mineral kalsium, kalium, fosfor, natrium, zat besi, mangan, serta tembaga.
Selain likopen, zat bioaktif dengan khasiat antioksidan pada tomat adalah betakaroten, lutein, asam fenolat, flavonoid, phytoene, vitamin C, dan vitamin E. Yang juga menarik, terdapat zat lycoperosides dalam biji tomat. Zat itu diyakini mempunyai efek antiradang. Yakni, kerjanya dalam mengendalikan radang sebagai rangkaian proses imunitas tubuh.
Namun, perlu hati-hati pula mengonsumsi tomat karena terdapat kandungan asam oksalat yang berkaitan dengan efeknya pada pembentukan batu ginjal. Kadar asam tersebut meningkat seiring dengan tingkat kematangan buah. Cara untuk menurunkan kandungan asam oksalat, misalnya, melalui metode memasak yang sesuai. Salah satu pilihannya adalah mencampurkan buah tomat segar sebagai bahan masakan yang dididihkan dalam air.
Tanaman asal bernama ilmiah Solanum lycopersicum dari keluarga Solanaceae. Daerah asal adalah Amerika Selatan dan kini sudah dibudidayakan di seluruh dunia. Ada banyak varian yang menghasilkan tomat dalam berbagai ukuran. Satu di antaranya adalah "tomato cherry red" atau tomat ceri.
Ukuran pada umumnya kecil, bulat sempurna, dan rasa asam lebih tajam dengan kandungan air lebih banyak. Kandungan zat betakaroten tomat ceri pun lebih tinggi daripada tomat biasa. Jangan salah, karena tomat pun ada yang berwarna jingga muda, kuning, atau hijau.
Antikanker
Belum banyak orang mengetahui manfaat buah tomat untuk pencegahan kanker. Hasil studi manfaat itu selalu dihubungkan dengan kandungan likopen dan betakaroten sebagai free radical scavenger atau penetral radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil perusak sel yang mengakibatkan penyakit dan penuaan. Molekul itu merupakan produk samping ketika sel tubuh kita menggunakan oksigen dalam proses metabolisme untuk menghasilkan energi. Nah, antioksidan tersebut bekerja mencegah kerusakan oksidatif pada inti sel akibat kerja radikal bebas.
Para peneliti dari Inggris dalam artikel ulasan terbaru menguraikan bahwa likopen mengalami proses oksidasi yang menghasilkan produk. Produk itu selanjutnya menjadi komponen utama yang dapat menginduksi apoptosis pada sel kanker. Apoptosis adalah proses kematian sel yang tidak dikehendaki tubuh, misalnya sel yang rusak. Mekanisme kerjanya adalah penghambatan pembelahan sel kanker melalui modulasi siklus pertumbuhan sel. Kajian antikanker itu sudah dilakukan terhadap kanker prostat dan payudara.
Hasil riset tersebut sekaligus membuktikan bahwa selain likopen, ternyata kandungan betakaroten, vitamin C, asam ferulat, dan serat dalam buah tomat juga berpotensi sebagai antikanker.
Kesehatan Kulit
Kebiasaan turun-temurun merawat kulit dengan cara mengoleskan irisan buah tomat ternyata sudah mendapatkan dukungan ilmiah yang kuat. Selain dikonsumsi, hasil studi meyakini kemampuan buah tomat untuk kesehatan kulit melalui pemakaian luar langsung pada kulit.
Mengonsumsi buah tomat sama dengan mengonsumsi suplemen alamiah karotena yang bisa mengatasi masalah kulit. Di antaranya, membantu mengendalikan timbulnya bercak merah pada kulit, psoriasis, hingga efek merugikan akibat paparan sinar ultraviolet matahari.
Saat ini sudah ada produk kosmetik perawatan yang menggunakan tomat sebagai antioksidan alamiah yang bisa mengurangi kerutan, mengatasi kekeringan kulit, dan hiperpigmentasi. Kombinasi likopen, mineral kalium, serta vitamin A dan C pada buah tomat ternyata berkaitan erat dengan khasiat untuk mengatasi kerutan pada kulit.
Hasil studi in vitro pada tikus menunjukkan pula khasiat untuk mengatasi jerawat. Itu diduga berkaitan dengan kandungan zat polifenol, termasuk kuersetin dan asam galat. Cobalah krim perawatan kulit yang mengandung ekstrak tomat atau minyak biji tomat. Sekarang krim itu makin populer digunakan, antara lain, untuk serum anti penuaan dini, body butter, pelindung sinar matahari, dan krim pencerah. Diduga, itu adalah berkat kandungan tinggi asam linoleat, lesitin, dan antioksidan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
SARAN SEBELUM MENGONSUMSI TOMAT
- Cucilah buah tomat dengan air bersih yang layak minum untuk membuang berbagai pengotor, termasuk obat antihama.
- Tidak perlu dicuci dengan sabun atau detergen.
- Pilih buah tomat segar dan sebaiknya tidak disimpan terlalu lama dalam kulkas.
- Memasak dengan cara penambahan sedikit air dalam api kecil hingga mendidih meningkatkan khasiat buah.
- Bila diperlukan, pilih produk saus tomat yang berkualitas baik.
- Konsumsi buah tomat secara teratur dalam jumlah tidak berlebih untuk menikmati manfaatnya.
KAMUS HERBAL
Psoriasis
Penyakit kulit kronis yang mengakibatkan gatal dan kemerahan seperti bersisik. Bisa terjadi pada kulit kepala.
Body butter
Produk pelembap kulit.
*) PROF DR APT MANGESTUTI AGIL MS, Guru besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Youtube: Kanal Kesehatan Prof Mangestuti