JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Para ibu pejuang ASI tetap harus semangat meski bekerja. Yakinlah bahwa ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi terbaik bagi buah hati. Bekerja bukan alasan untuk mengurangi asupan ASI si kecil.
Dalam keterangan resmi Royal Philips, Rabu (18/1/2023), perjuangan dan peran penting para ibu dalam memberikan yang terbaik untuk keluarga, salah satunya adalah mencukupi kebutuhan nutrisi untuk buah hati. Para ibu menjadi sosok penting yang memainkan peran kunci pada tumbuh kembang anak di usia dini. Nutrisi dan perawatan yang tepat selama 1.000 hari pertama akan mempengaruhi kemampuan anak untuk tumbuh dan belajar. Mengetahui hal tersebut, pemberian ASI selama 6 bulan pertama adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
Tantangan Ibu Bekerja
Ibu bekerja cenderung tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga (IRT). Hal ini disebabkan karena sulitnya mengatur waktu atau kendala kesibukan yang padat. Padahal, menyusui merupakan hak setiap ibu, termasuk ibu bekerja atau perempuan karir.
Dokter Spesialis Anak dr S Tumpal Andreas, M. Ked (Ped) Sp A menilai menjadi working moms saat sedang menyusui adalah tantangan tersendiri, namun bukan berarti tak mungkin bagi para working moms untuk tetap dapat memberikan ASI eksklusif. Bagaimana caranya agar ASI eksklusif berhasil?
1. Jadwal Pumping Teratur
Para ibu yang bekerja dianjurkan memiliki jadwal yang teratur untuk melakukan pumping serta tips lainnya. Sehingga tidak mengganggu pekerjaan lain.
2. Punya Wadah ASI
Mengetahui dan memanfaatkan tempat penyimpanan sementara yang terdapat di kantor, memiliki cooler bag untuk penyimpanan ASI selama perjalanan, mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang, dan mempersiapkan alat-alat menyusui dari rumah, seperti wadah plastik, label untuk menulis tanggal ASI cooler bag, kulkas sementara.
3. Dukungan Kantor
Untuk mengoptimalkan pemberian ASI kepada sang buah hati, ibu memerlukan support system yang berfungsi dengan baik, seperti keluarga dan juga dukungan eksternal yaitu lingkungan kantor. Ibu bekerja yang menyusui dapat menginfokan kepada personel HRD atau atasan langsung untuk memberikan kebijakan waktu memerah ASI, mengingat kebijakan kantor merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam keputusan ibu bekerja untuk menyusui bayinya secara eksklusif.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Ada pula hal-hal yang sepatutnya dihindari oleh para ibu menyusui selama bekerja, seperti mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan rendah gizi yang dapat mempengaruhi kualitas ASI, serta membawa dampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayi.
5. Jaga Kebersihan Pumping
Hal lain yang perlu dihindari adalah inkonsistensi dalam memompa ASI yang dapat menyebabkan kebocoran yang membuat ibu tidak nyaman. Dan yang terpenting ialah tetap menjaga kebersihan dan higinitas sebelum dan sesudah memompa ASI saat berada di luar rumah Selain itu, untuk mengelola stres, beristirahat yang cukup juga turut andil dalam keberhasilan pemberian ASI. Hal ini membuat para ibu bekerja yang menyusui harus untuk terus berlatih membagi prioritas dengan baik, menyeimbangkan waktu untuk keluarga, pekerjaan, beristirahat, dan juga meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman