PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau hingga Oktober berjumlah 5.418 orang. Dengan rincian HIV 2.950 kasus dan AIDS 2.468 orang.
Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan BKKBN Riau Agus Putro Proklamasi pada acara seminar sehari dalam rangka Hari AIDS 2018 di Hotel Pangeran, Senin (17/12).
‘’Kita sadari bahwa kasus HIV dan AIDS di Riau masih ditemukan. Dimana sebaran kasus HIV dan AIDS tidak hanya di satu wilayah kabupaten/kota saja, tapi sudah ada di semua wilayah,” kata Agus yang pada kegiatan tersebut juga dihadiri Deputi KB KR BKKBN RI Dr Ir Dwi Listiyawardani MSc.
Dijelaskannya, pengungkapan kasus HIV dan AIDS layaknya fenonena gunung es, kasus yang terungkap baru di bagian permukaannya saja. Dilihat berdasarkan rasio penemuan kasus bahwa satu temuan kasus berbanding 100, artinya jika satu kasus ditemukan, maka kemungkinan masih ada 100 kasus AIDS lagi belum ditemukan. “Jika dilihat dari angka temuan kasus 5.418, maka kemungkinan masih ada 541.800 kasus AIDS lagi yang belum ditemukan,” ujar Agus.
Disebutkannya, semakin banyak temuan kasus HIV dan AIDS di kabupaten/kota di Riau, maka diperlukan upaya peningkatan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih baik.
‘’Angka temuan kasus HIV setahun belakangan ini berdasarkan faktor risiko didominasi oleh heteroseksual, namun ada kecenderungan peningkatan kasus pada homoseksual dan penularan HIV dari ibu ke bayinya,” katanya.
Jika dilihat berdasarkan profesi atau pekerjaan, kasus komulatif HIV dan AIDS ditemukan pada kelompok karyawan, wiraswasta serta ibu rumah tangga.
Kemudian dilihat dari data kasus berdasarkan kelompok umur, maka infeksi HIV sudah terdapat pada semua kelompok umur. Di mana jumlah kasus terbesar terjadi pada kelompok usia 15-34 tahun sebanyak 3.370 orang atau 62,2 persen.(eca)