Begini Kondisi Paru-Paru Saat Terpapar Polusi, Asap Rokok, dan Vape

Kesehatan | Senin, 18 November 2019 - 18:45 WIB

Begini Kondisi Paru-Paru Saat Terpapar Polusi, Asap Rokok, dan Vape

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Semakin buruknya polusi udara membuat organ paru-paru kian terpapar. Tak hanya polusi udara, asap rokok dan asap vape alias rokok elektrik juga bisa menjadi masalah utama untuk kesehatan paru-paru.

Dalam laman British Lung Foundation, disebutkan bahwa polusi bisa membuat saluran udara pada paru-paru iritasi. Dampaknya bisa dirasakan langsung seperti kehabisan napas, batuk, dan serangan asma.


Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat berdampak pada kondisi paru-paru. Penelitian juga menunjukkan bahwa jika anak-anak terpapar polusi udara dalam waktu yang lama dapat memengaruhi perkembangan paru-paru mereka. Setiap tahun di Inggris, diperkirakan 40 ribu kematian dini terjadi akibat menghirup udara yang tercemar.

Kepada JawaPos.com dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Paru setiap November, Dokter Penyakit Dalam dari Fakuktas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis dr. Mira Yulianti menjelaskan bagaimana kondisi paru-paru seseorang ketika terpapar oleh polutan baik polusi udara atau rokok. Kondisi itu bisa membuat paru-paru teriritasi atau radang.

 

1. Paparan Polusi Udara
Saat paru-paru terpapar polusi, partikel-partikel yang berukuran sangat kecil dapat mengendap di jaringan paru dan saluran napas dan menimbulkan reaksi radang terus menerus. Peradangan terus menerus ini pada akhirnya dapat menimbulkan kerusakan.

“Paru-paru menjadi lebih rigid, saluran napas menyempit,” ungkapnya.

 

2. Paparan Asap Rokok
Menurut Mira, dampak asap rokok sama seperti polusi udara. Pada paru-paru perokok aktif dan pasif bisa terjadi deposit partikel-partikel kecil yang terhirup dari pembakaran rokok. Partikel tersebut menimbulkan peradangan terus menerus. Akibatyaa merusak struktur saluran napas kecil dalam tubuh yang pada akhirnya menurunkan kapasitas paru-paru.

“Pengendapan partikel tersebut juga dapat memicu terjadinya kanker,” ujarnya.

 

3. Paparan Asap Vape
Selama ini vape diklaim aman karena produk ini relatif baru sehingga penelitian untuk efek jangka panjang pada perokok vape belum banyak. Namun saat ini dari penelitian-penelitain yang sudah mulai berjalan menunjukkan bahwa pengguna vape juga berisiko untuk menderita kanker paru maupun penyakit paru lainnya.

“Jadi pernyataan bahwa vape lebih aman itu belum tentu benar,” tegasnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook