WABAH CORONA

Plasma Konvalesen Tidak Banyak Membantu Pasien Covid-19 Kritis

Kesehatan | Minggu, 18 Juli 2021 - 12:06 WIB

Plasma Konvalesen Tidak Banyak Membantu Pasien Covid-19 Kritis
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Angka penularan Covid-19 terus mengalami peningkatan. Bahkan saat ini masyarakat yang tepapar Covid-19 banyak yang mencari plasma konvalesen sebagai penyebuh dari virus korona tersebut.

Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said mengatakan saat ini masyarakat harus memahami penyembuhan Covid-19 lewat plasma konvalesen.


Menurut Sudirman, plasma konvalesen baik bagi penderita Covid-19 dengan gejala ringan dan menengah. Namun tidak banyak membantu bagi pasien yang terpapar virus korona dengan gejala berat ataupun kritis.

“Yang terbaik menerima plasma konvalesen adalah yang levelnya rendah dan menengah. Kemudian yang sudah sangat akut tidak akan membantu banyak,” ujar Sudirman dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Sabtu (17/7).

Oleh sebab itu, menurut Sudirman jika masyarakat mencari plasma konvalesen untuk pasien yang sedang kritis atau dengan gejala berat sangatlah salah. Sehingga hal ini mesti diketahui oleh masyarakat.

“Karena itu kalau ada pandangan yang menyebutkan pasien kritis mari dicari plasma konvalesen maka itu usaha yang tidak tepat,” katanya.

Namun demikian, Sudirman mengatakan plasma konvalesen bukan satu-satunya cara untuk menyebuhkan pasien dari paparan Covid-19. Melainkan ada obat dan vitamin yang juga harus dikonsumsi pasien.

“Cuma mesti dicatat plasma konvalesen bukan satu-satunya cara penyembuhan, karena dia mesti minum obat yang dianggap sebagai booster,” ungkapnya.

Sudirman berujar, saat situasi penularan Covid-19 yang makin meningkat ini jumlah pendonor plasma konvalesen semakin sedikit. Sehingga hal ini perlu PMI dorong lagi agar penyintas Covid-19 bisa mendonorkan plasmanya.

“Kendalanya ada dua, pertama karena donor ini sukarela, kedua mereka yang sembuh itu tidak semuanya punya keberanian untuk keluar rumah apalagi ke fasilitas,” pungkasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook