(RIAUPOS.CO) - Televisi tentu tidak bisa lepas dari kehidupan kita, baik untuk hiburan maupun berita. Tapi tahukah Anda bahwa televisi memberikan efek buruk apabila menonton terlalu lama?

Masalah penyakit degenaratif dari penuaan serta penyakit kronis menghantui kita semua?

Dalam sebuah analisis terhadap 15.000 orang dewasa terbagi dalam empat kelompok berdasarkan bagaimana mereka menonton televisi, orang-orang yang menonton “sangat sering” menjalankan risiko tromboemboli vena 1,7 kali lebih tinggi (VTE) atau trombosis vena dalam gumpalan pada kaki dan emboli paru.

Bahaya tersebut berasal dari sirkulasi duduk dan gangguan yang berkepanjangan dan tampaknya tidak dieliminasi dengan olahraga selama waktu atau tingkat berat lainnya.

“Bahkan individu yang secara teratur terlibat dalam aktivitas fisik tidak boleh mengabaikan potensi bahaya dari perilaku menetap yang lama seperti menonton televisi,” kata peneliti utama studi ini Dr Yasuhiko Kubota, seperti dilansir laman MSN, kemarin.

Penelitian ini mengikuti 15.150 orang dewasa selama 24 tahun dan membagi peserta menjadi kelompok yang tidak pernah atau jarang, kadang-kadang, sering atau sangat sering menonton televisi.

Risiko VTE paling besar untuk orang dewasa berusia di atas 60 tahun. Peneliti memperkirakan bahwa 300.000 orang di Amerika Serikat menderita VTE setiap tahunnya.

Temuan ini dipublikasikan di Journal of Thrombosis and Thrombolysis.(fny/jpnn)