DISKES

Anggaran Obat Capai Rp4,87 Miliar

Kesehatan | Rabu, 16 Desember 2015 - 10:17 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Standar pelayanan kesehatan menjadi perhatian pemerintah. Setiap tahun terus digaungkan. Namun tetap saja masih ada keluhan dari pasien. Apalagi bagi pengguna kartu jaminan kesehatan yang diprogramkan pemerintah. Berbagai upaya perubahan menjadi lebih baik merupakan salah satu hal yang terus dibenahi hingga kini.

Mulai dari penyediaan berbagai obat dan keperluan bagi masyarakat agar mendapatkan pelayanan lebih baik. Hingga kepercayaan pasien berobat di Riau tanpa harus pergi ke luar negeri. Seperti dominan masyarakat Riau pergi berobat ke Malaysia karena lebih percaya dengan perawatan di sana.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau Andra Sjafril mengatakan obat di Riau bersifat buffer stock. Di mana pemerintah menyediakan anggaran cukup besar untuk itu setiap tahun. “Jadi apabila kabupaten/kota memerlukan obat, bisa meminta ke provinsi. Alokasi obat untuk 2015 ini sebesar Rp4.872.692.582,” kata Andra kepada Riau Pos, Selasa (15/12).

Ditambahkannya, selain dari penganggaran provinsi, juga ada dukungan dari pemerintah pusat. Kementerian Kesehatan sifatnya juga buffer stock. Sehingga apabila provinsi kekurangan obat, katanya, juga bisa meminta ke Kemenkes RI. Disinggung rincian ketersediaan obat di Riau, dalam kaitan keperluan obat untuk pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat. Andra mengaku tak bisa merinci secara detail.

“Ya, seperti obat batuk, ISPA, penurunan panas dan lainnya,” tambahnya singkat.

Sementara mengenai tahapan pemeriksaan yang dilakukan dokter di Riau, dia juga berharap seluruh dokter komit dan mengedepankan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. “Dokter menetapkan diagnosa berawal dari Anamnese. Anamnese yang baik mampu mendiagnosa penyakit lebih kurang 80 persen. Seharusnya dokter melakukan pemeriksaan fisik yang diawali pemeriksaan vital sign step tensi, nadi, tarikan napas/ respirasi dan suhu,” ungkapnya.

Kemudian ditambahkan Kadiskes Riau, pemeriksaan juga dilakukan sesuai dengan keluhan. Bila dianggap diperlukan, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang. Kemudian pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan penyakit pasien. Di mana kalau mendalam dan teliti, maka akan mampu mendiagnosa penyakit lebih kurang 80 persen.

Memang komitmen pemerintah diakui Andra dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terus ditingkatkan. Berbagai puskesmas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota terus didorong agar buka 24 jam dan memiliki kelengkapan sehingga terjangkau bagi masyarakat. Baik aksesibilitas dan biaya pengobatan.

Dengan demikian, lanjutnya maka tingkat kesehatan masyarakat akan lebih baik. Sehingga juga akan berdampak pada terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang baik dan berkompeten yang dimiliki Riau ke depannya.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook