JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Secangkir kopi akan membuat seseorang semangat di sela-sela aktivitas. Kopi terbukti bermanfaat untuk kesehatan terutama organ jantung. Orang yang rutin minum kopi ternyata lebih panjang umur daripada mereka yang tidak sering minum kopi.
Penelitian dari European Society of Cardiology telah melaporkan bahwa minum 2 sampai 3 cangkir kopi per hari juga dapat memerangi perkembangan penyakit jantung. Penulis senior Profesor Peter Kistler mengatakan dalam studi observasional besar ini, kopi bubuk dan tanpa kafein dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.
“Kopi bubuk dan tanpa kafein harus dianggap sebagai bagian dari gaya hidup sehat,” katanya seperti dilansir dari diabetes.co.uk.
Selama percobaan, tim ilmuwan memeriksa kesehatan lebih dari 449.000 orang dewasa paruh baya. Semuanya tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya dan insiden aritmia. Setiap peserta mengisi survei untuk menguraikan konsumsi kopi harian mereka dan jenis kopi yang biasa mereka minum, seperti kopi bubuk, instan, atau tanpa kafein.
Hasil Penelitian
Sebagian besar peserta minum kopi instan, sementara 22,4 persen menghindari minum kopi sama sekali, studi tersebut melaporkan. Para peneliti menemukan bahwa peserta yang minum kopi setiap hari meningkatkan peluang umur panjang hingga 27 persen.
Selain itu, mereka mendeteksi bahwa peminum kopi memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil untuk mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan yang bukan peminum kopi. Temuan juga menunjukkan bahwa peminum kopi instan dan kopi bubuk tidak mengalami gangguan irama jantung atau fibrilasi atrium, sedangkan peminum kopi tanpa kafein berisiko mengalami komplikasi jantung.
“Kafein adalah konstituen paling terkenal dalam kopi, tetapi minuman tersebut mengandung lebih dari 100 komponen aktif biologis,” kata Profesor Kistler.
“Temuan kami menunjukkan bahwa minum kopi dalam jumlah sedang dari semua jenis dapat dinikmati sebagai perilaku yang menyehatkan jantung,” kata ahli yang sudah menerbitkan penelitian ini di jurnal European Journal of Preventive Cardiology.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman