JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Banyak yang menganggap tanaman liar sering mengganggu, apalagi jika tumbuh di sekitar lingkungan rumah. Namun, ada sejumlah tanaman liar yang dapat dijadikan sebagai alternatif obat herbal dan penanganan ketika luka.
Dari berbagai jenis tanaman liar tersebut, sebut saja seperti daun sendok, alang-alang, dan rumput teki ternyata memiliki ragam khasiat bagi kesehatan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut JawaPos.com rangkum mengenai khasiat dari ragam tanaman liar.
Daun Sendok
Daun sendok memiliki banyak sebutan nama lokal, seperti di Jawa biasa disebut dengan tepung otot, sembung otot, dan ki urat ceuli dari Sunda, sedangkan di Sumatra disebut daun urat, ekor angin, dan kuping menjangan.
Daun sendok atau memiliki nama latin Plantago Major L merupakan jenis tumbuhan berasal dari Eropa dan beberapa bagian negara Asia seperti di Indonesia. Bentuk dari daun ini memiliki ukuran daun yang besar dan berbentuk lonjong serta menyerupai sendok.
Dilansir dari artikel jurnal yang berjudul Uji Efek Infusa Daun Sendok (Plantago Major L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Kelinci Jantan oleh Sitta Hasanatin Sholihah (2008), Salah satu obat tradisional yang terus dikembangkan ke arah fitofarmaka adalah obat antidiabetes. Infusa daun sendok (Plantago major L.) secara empiris digunakan sebagai obat antidiabetes oleh masyarakat Meksiko dan Cili.
Manfaat lain dari daun sendok yaitu dapat digunakan sebagai obat anti radang, melancarkan air kemih, peluruh dahak, dan menghentikan batuk.
Selain dari manfaat yang dihasilkan dari daun sendok, perlu diketahui juga efek sampingnya. Penggunaan daun sendok untuk obat masih perlu studi lanjutan, karena daun sendok yang dijadikan sebagai obat dalam bentuk alami maupun suplemen memiliki beberapa efek samping.
Efek samping tersebut berupa mual, muntah, diare, perut kembung, dan reaksi alergi pada kulit. Disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dulu dalam memanfaatkan obat herbal tersebut.
Alang-Alang
Alang-alang atau biasa dikenal dengan ilalang memiliki nama latin Imperata Cylindrica, sejenis rumput berdaun tajam dan menjadi tanaman gulma di lahan pertanian.
Meski merupakan tanaman gulma, alang-alang memiliki beberapa manfaat. Dalam pengobatan Cina, akar alang-alang dikombinasikan dengan herbal lain untuk mengatasi demam.
Selain sebagai obat pereda panas dalam, alang-alang juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi infeksi, saluran kemih, kencing darah, mimisan dan muntah-muntah.
Alang-alang jika dikonsumsi sebagai minuman seperti teh, akan aman selama penggunaannya tidak berlebihan. Namun sebelum mengonsumsinya dalam bentuk suplemen perlu konsultasi terlebih dulu dengan dokter, apalagi jika meminumnya dalam jangka panjang dan bersamaan dengan obat tertentu.
Salah satu efek dari alang-alang yaitu jika diminum dengan dosis yang tidak sesuai akan terjadi defisiensi thiamine akibat kandungan enzim thiaminase di dalamnya.
Menurut dr. Muthoharrah, M.Si, seorang peneliti obat-obatan mengatakan jika alang-alang dapat digunakan sebagai obat dengan cara direbus menggunakan takaran 30-60 gram alang-alang dan air sebanyak empat gelas atau setengahnya. Dalam satu hari dapat dikonsumsi sebanyak dua hingga tiga gelas.
Sehingga manfaat dari alang-alang sebenarnya masih perlu diteliti lebih dalam lagi, karena penggunaan alang-alang sebagai obat tidak dapat menjadi alternatif pengganti resep dokter. Jumlah penggunaan alang-alang dengan asal-asalan memungkinkan efek samping yang akan membuat kondisi lebih parah.
Rumput Teki
Rumput teki dengan nama ilmiah Cyperus Rotundus Linn dikenal sebagai Purple Nursedge dan digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara di seluruh dunia, seperti Cina, dan India.
Rumput teki di Indonesia juga tumbuh liar di hampir jenis tanah, ketinggian, dan kelembapan kecuali di tanah dengan kadar garam yang tinggi. Bagian yang dianggap memiliki khasiat obat ada di umbi pada rumput teki.
Peneliti obat-obatan, dr. Muthoharrah, M.Si mengatakan jika rumput teki dapat dijadikan sebagai obat herbal karena pada bagian umbi nya kaya akan senyawa tannin yang berfungsi sebagai anti mikroba, selain itu juga bersifat anti inflamasi atau anti peradangan.
Dari keterangan tersebut, diketahui jika rumput teki dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi nyeri pada gigi, nyeri saat menstruasi, dan dapat mengatasi gatal-gatal pada kulit.
Disamping manfaat dari rumput teki dalam penggunaan sebagai obat, jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan dosis yang tinggi akan menimbulkan efek samping, yaitu pusing, sakit kepala, masalah pencernaan, dan alergi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman