FOOD

Makanan Ini Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-Paru

Kesehatan | Selasa, 16 Juli 2019 - 16:01 WIB

Makanan Ini Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-Paru
Ilustrasi; kanker paru-paru (foto/JPNN.com)

RIAUPOS.CO - Pola hidup sehat sangat direkomendasikan sebagai salah satu langkah pencegahan kanker. Faktanya, ada beberapa makanan yang bisa menurunkan risiko kanker paru. Apa saja?

Sejak meninggalnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho beberapa waktu lalu, tingkat kewaspadaan masyarakat akan kanker paru meningkat. Pasalnya, tidak merokok pun bukan jaminan seseorang bebas kanker. Kondisi itu pula yang pernah dialami Pak Sutopo.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Makanan ini bisa turunkan risiko kanker paru

Salah satu cara mudah untuk melindungi diri dari kanker adalah dengan menerapkan pola makan sehat. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa makanan penurun risiko kanker yang bisa Anda masukkan ke dalam menu harian.

1. Apel

Sebuah penelitian berskala besar yang diterbitkan dalam jurnal medis “PLOS One” menemukan, apel mengandung flavonoid yang melimpah sehingga dapat menurunkan risiko kanker paru. Asupan flavonoid, flavonol, flavon dan flavaon, flavonol quercetin dan kaempferol memang dikaitkan dengan penurunan risiko kanker yang berhubungan dengan rokok. Jadi, cobalah untuk mengonsumsi buah ini setiap hari.

2. Bawang putih

Sebuah penelitian di Cina menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi bawang putih mentah dua kali atau lebih per minggu dapat menurunkan risiko kanker paru sebesar 44 persen.

Bawang putih mengandung senyawa dialil sulfida yang bekerja sebagai antioksidan dan antikanker. Tak cuma itu, bawang putih pun telah lama dipercaya bisa mengurangi kolesterol jahat dalam darah dan membantu mengontrol tekanan darah.

3. Brokoli

Senyawa glukosinat yang terkandung dalam brokoli dapat mengurangi risiko kanker paru hingga 21-32 persen, terutama pada wanita. Menurut dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter, agar segala kebaikan dalam brokoli tidak hilang pasca proses memasak, brokoli sebaiknya dimatangkan dengan cara dikukus saja selama kurang lebih 3,5 menit.

4. Ikan

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012 menemukan, tingginya konsumsi ikan yang mengandung asam lemak omega-3 dapat menurunkan risiko kanker sebanyak 21 persen. Bahkan, omega-3 tak cuma menjauhkan Anda dari kanker, tetapi juga bisa mencegah penyakit jantung. Ibu hamil pun disarankan untuk makan ikan dua kali seminggu agar otak bayi bisa berkembang baik.

Sama halnya dengan brokoli, cara pengolahannya dapat memengaruhi kandungan gizinya. Jadi, ketimbang digoreng, kukuslah ikan dengan bumbu simpel atau beragam rempah agar kandungan gizinya tidak hilang.

5. Labu

Labu mengandung zat beta-cryptoxanthin yang dapat menurunkan risiko kanker paru sebesar 15-40 persen. Selain berperan dalam penurunan risiko kanker paru, senyawa tersebut juga berperan dalam mengurangi risiko terjadinya artritis (radang sendi).

6. Bayam

Bayam kaya akan folat. Dalam beberapa penelitian, folat mampu mengurangi risiko kanker paru pada mantan perokok hingga 40 persen. Persentase yang cukup besar, bukan?

Bayam termasuk sayuran yang penting karena sekitar 60 persen orang yang menderita kanker paru adalah mantan perokok, bukan perokok aktif. Bayam pun mengandung lutein.

Lutein berperan sebagai antioksidan sehingga dapat membantu tubuh dalam melawan radikal bebas penyebab kanker. Untuk mengolahnya, Anda bisa memasak bayam menjadi sup bening.

Namun ingat, bayam harus dimakan sekali habis. Jangan pernah menghangatkan sayur bayam karena menurut dr. Melyarna Putri, MPH, M.Gizi, dari KlikDokter, sudah terjadi proses oksidasi dan reduksi yang justru membahayakan tubuh.

Menurunkan risiko kanker paru bisa Anda lalukan dengan mengonsumsi beberapa makanan yang disarankan di atas, secara teratur. Bila memungkinkan, pilih buah dan sayur organik sehingga terbebas dari zat-zat kimia yang diberikan selama proses penanaman. Selain itu, cegah juga kanker paru dengan menghindari rokok, tidak berada di lingkungan berasap rokok, dan melindungi diri dari polusi serta paparan kimia lainnya.(RN/ RVS)

Sumber: JPNN.com

Editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook