KECANTIKAN

Jerawat Bisa Disembuhkan dengan Toner?

Kesehatan | Jumat, 14 Juni 2019 - 18:57 WIB

Jerawat Bisa Disembuhkan dengan Toner?
Ilustrasi: Muka berjerawat (jpnn.com)

RIAUPOS.CO- Setiap tipe kulit wajah punya plus dan minus sendiri. Untuk pemilik kulit berminyak, tentu keluhan paling banyak adalah munculnya jerawat. Sehingga, pemilihan produk perawatan kecantikan pun harus sesuai dengan kondisi tersebut. Biasanya, kombinasi sabun cuci muka, krim, atau masker menjadi andalan. Selain itu, ternyata toner juga menjadi ‘amunisi’ tambahan untuk mengatasi jerawat.

Mengapa perlu pakai toner?

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dilansir dari Verywell Health, toner sangat populer di kalangan pemilik kulit berminyak dan cenderung berjerawat (acne-prone skin).

Toner adalah larutan cair yang diaplikasikan ke kulit dengan kapas, yang diusapkan ke wajah (khususnya ke bagian yang pori-porinya besar seperti pipi dan T-zone) setelah dibersihkan dan sebelum mengoleskan pelembap. Toner bisa membantu menghilangkan bekas kotoran, rias wajah, residu pembersih wajah, serta minyak berlebih.

Caira ini juga bisa membantu mengatasi jerawat dan noda kecil di wajah, tetapi penggunaannya secara mandiri tidak akan menghilangkan jerawat yang menetap. Jika hanya beberapa noda kecil yang ringan, toner mungkin cukup efektif untuk menghilangkan jerawat. Namun dengan catatan, toner yang digunakan mengandung bahan aktif anti jerawat seperti asam salisilat atau benzoil peroksida.

Produk dengan dua bahan tersebut dapat membantu pori-pori tetap bersih dan mencegah terbentuknya komedo dan jerawat kecil. Toner dapat mencegah jerawat atau noda yang muncul sesekali. Namun, jika keluhan jerawat dan komedo sering, hanya mengandalkan toner untuk memeranginya tak akan cukup. Anda disarankan untuk menggunakan produk perawatan jerawat yang lebih efektif.

Untuk kondisi tersebut, obat yang dijual bebas yang bisa Anda pakai adalah losion yang mengandung benzoil peroksida (bagus untuk radang jerawat ringan). Untuk jerawat yang sedang hingga berat, bahan tersebut tak akan cukup. Butuh konsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mengendalikan dan mengatasinya secara optimal.

Tips tepat memilih toner untuk kulit berminyak atau cenderung berjerawat

Hampir bisa dipastikan semua merek produk kecantikan kulit wajah yang dijual di pasaran memiliki ragam toner. Ini bisa membuat konsumen bingung ketika melihat begitu banyaknya pilihan toner di rak. Jangan khawatir, Anda bisa mempersempit pilihan dan memilih produk terbaik jika Anda tahu apa yang Anda cari.

Tips memilih toner yang tepat antara lain:

Untuk memerangi noda wajah ringan, cari produk dengan kandungan yang dapat menghilangkan jerawat seperti benzoil peroksida dan asam salisilat.

Hindari toner dengan benzoil peroksida dan asam salisilat apabila Anda sudah menggunakan produk perawatan jerawat yang diresepkan oleh dokter. Menggunakan terlalu banyak produk bisa membuat kulit kering, bersisik, dan iritasi. Lebih baik carilah non-medicated toner dengan kandungan bahan yang efeknya menenangkan (soothing) seperti aloe vera atau gliserin.

Perhatikan efek toner pada kulit. Jika setelah mencobanya kulit terasa seperti tersengat atau timbul kemerahan, itu tandanya toner terlalu keras untuk kulit.

Konsultasikan dengan dermatolog sebelum menggunakan toner sebagai salah satu ritual perawatan wajah berjerawat. Dokter mungkin akan merekomendasikan produk tertentu, atau melarang penggunaannya, tergantung perawatan jerawat yang sedang dijalani.

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, Anda sebaiknya memilih toner yang bebas alkohol.

“Toner yang mengandung alkohol akan membuat kulit wajah menjadi kering,” katanya.

Menurutnya, cara mengatasi kulit berminyak dan cenderung berjerawat adalah dengan mencuci muka dengan sabun khusus muka dan air yang mengalir.

“Cukup basuh wajah dengan air hangat terlebih dahulu untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel, kemudian gunakan air dingin untuk mencuci wajah dengan sabun muka. Untuk kulit berjerawat, pakai toner yang mengandung asam salisilat, yang fungsinya dapat membebaskan sebum yang menyumbat folikel,” jelas dr. Dyah.()

Sumber: JPNN.com

Editor: Deslina

  









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook