RIAUPOS.CO - Untuk Anda yang sedang bersemangat menurunkan berat badan dengan olahraga dan pengaturan pola makan, ada kabar baik! Ternyata, ada beberapa minuman yang bisa membantu meningkatkan kemampuan tubuh bakar kalori.
Kalau sedang dalam program penurunan berat badan, minuman dengan pemanis tambahan tentunya tidak masuk dalam daftar. Namun nyatanya ada beberapa jenis minuman yang umum dikonsumsi sehari-hari, yang diam-diam bisa meningkatkan tubuh dalam membakar kalori. Apa saja?
1. Teh hijau
Daripada coffee break, lebih baik tea time! Menurut peneliti dari Universitas Negeri Penn, Amerika Serikat (AS), kombinasi teh hijau dan olahraga dapat meningkatkan penurunan berat badan. Meski objek penelitiannya adalah tikus, tetapi tim peneliti percaya bahwa efeknya pada manusia serupa.
Dari KlikDokter, dr. Karin Wiradarma juga memperkuat temuan tersebut. “Teh hijau dapat meningkatkan pembakaran lemak dan laju metabolisme, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan,” jelasnya.
2. Air putih
Untuk membakar lemak secara efisien, tubuh harus tetap terhidrasi. Jika kurang air, hati akan bekerja lebih berat dalam mencerna makanan, sehingga metabolisme tubuh melambat. Maka dari itu, mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air 8 gelas per hari penting untuk proses tersebut. Plus, air bisa bikin kenyang tahan lama, sehingga mencegah ngemil saat Anda tidak benar-benar lapar.
Menurut penelitian, minum 500 ml air dapat meningkatkan metabolisme 24-30 persen selama 1,5 jam.
“Artinya, jika Anda minum 2 liter air dalam sehari, tubuh dapat meningkatkan pembakaran energi hingga 96 kalori per hari,” ujar dr. Karin.
“Sebuah studi menemukan bahwa mereka yang minum 500 ml air sebelum makan berhasil menurunkan berat badan selama 12 minggu,” lanjutnya.
Ketimbang minuman lain – terutama yang manis dan berkalori – minum air putih lebih baik untuk diet karena kalorinya nol. Dokter Karin menyarankan Anda untuk menghindari susu tinggi lemak, jus buah dengan tambahan gula, minuman kemasan, dan minuman bersoda. Jika bosan dengan air putih, Anda boleh minum teh atau kopi tanpa tambahan susu dan gula.
3. Kopi
Kebanyakan orang tahunya kopi dapat tingkatkan energi. Namun, dilansir dari Shape, mungkin tak banyak yang tahu bahwa minum kopi sebelum olahraga dapat mempercepat kemampuan tubuh dalam membakar lemak.
Menurut studi pada 2013 dalam jurnal “Nutrition and Metabolism”, ada sebuah senyawa spesifik yang dapat meningkatkan penguraian lemak.
Kalau menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, kafein dalam secangkir kopi dapat meningkatkan proses metabolisme sebanyak 3-11 persen.
“Selain itu, pada orang-orang dengan obesitas, kopi bisa membantu pembakaran lemak hingga 10 persen, sedangkan pada orang-orang tanpa obesitas bisa mencapai 29 persen,” tambahnya.
4. Red wine atau jus anggur
Studi dari Universitas Negeri Oregon, AS, menemukan bahwa senyawa kimia asam ellagic acid dalam red wine dan jus anggur bisa secara signifikan memperlambat pertumbuhan sel-sel lemak dan mencegah pembentukan sel baru. Sehingga, tubuh akan membakar lemak lebih baik.
Selain itu, senyawa kimia tersebut juga bisa meningkatkan metabolisme asam lemak dalam sel hati, yang dapat menguatkan fungsi hati.
Meski dalam keluarga wine dianggap paling sehat, tetapi konsumsi red wine tak boleh berlebihan karena bisa bikin kecanduan dan menimbulkan gangguan kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk membatasi konsumsinya tak lebih dari 2 gelas (1 gelas 150 ml) sehari, 5 hari dalam seminggu.
5. Teh kunyit
Dilansir dari laman San Francisco Chronicle, sebagian besar studi curcumin (senyawa dalam kunyit) untuk penurunan berat badan dan lemak objeknya adalah tikus.
Namun, ada satu penelitian pada manusia yang dipublikasikan dalam jurnal “European Review for Medial and Pharmalogical Sciences” 2015. Disebutkan bahwa konsumsi curcumin efektif untuk meningkatkan penurunan berat badan dan mengurangi lemak pada partisipan dengan kelebihan berat badan.
Sebanyak 44 partisipan ras Kaukasoid memiliki sindrom metabolik—kumpulan kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Setelah 2 bulan penelitian, dilaporkan bahwa tak hanya berat badan dan lemak partisipan yang turun, tetapi juga lingkar pinggang dan pinggul.
Catatan penting penelitian tersebut adalah, partisipan tak hanya mengandalkan kunyit, tetapi juga melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan seperti lebih sering berolahraga, mengurangi asupan kalori, memperbanyak konsumsi sayuran dan ikan, serta mengurangi garam dan gula.
Peneliti berharap bahwa curcumin bisa menjadi pelengkap manajemen berat badan di masa mendatang.
Untuk melengkapi upaya penurunan berat badan, Anda bisa mengonsumsi lima minuman yang disebutkan bisa membakar kalori tadi. Namun, tetap fokuskan pada pengaturan pola makan sehat bergizi seimbang, olahraga secara rutin, istirahat cukup, serta mampu kelola stres dengan baik. Untuk hasil yang lebih optimal, jangan ragu untuk konsultasi dengan ahli gizi.(RVS)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina