NATUNA (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 78 WNI yang dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan sehat. Meski demikian, mereka tetap harus tinggal di kapal tersebut sampai masa karantina berakhir pada 19 Februari atau enam hari lagi.
”Kemenlu dan KBRI Tokyo terus memantau kondisi 78 WNI yang menjadi kru di Diamond Princess. Saat ini seluruhnya dalam keadaan sehat,” ucap Plt Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah kemarin (12/2).
Pihaknya bersama KBRI Tokyo serta para kru WNI tersebut membentuk grup WhatsApp untuk menjalin komunikasi intens. Melalui grup itu, pemerintah bisa memonitor kebutuhan yang diperlukan 78 WNI tersebut. KBRI Tokyo, lanjut Faizasyah, sudah memberikan bantuan logistik berupa suplemen vitamin.
Kemenlu juga berkoordinasi dengan Kemenhub. Pemerintah memanggil dua perusahaan agensi yang merekrut dan mempekerjakan para WNI itu sebagai kru kapal pesiar. ”Kami ingin memastikan perlindungan bagi mereka (kru WNI, Red),” katanya. Faiza (sapaan Teuku Faizasyah) juga memfasilitasi para kru WNI untuk menghubungi keluarga masing-masing di tanah air. ”Meski begitu, belum ada keputusan untuk memulangkan mereka,” imbuhnya.
Di sisi lain, Staf Khusus Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, potential lost akibat penundaan penerbangan dari dan menuju Tiongkok mencapai 2,7 juta penumpang. Tahun lalu ada 2,8 juta penumpang di 26 rute penerbangan Indonesia–Tiongkok maupun sebaliknya. Ke-26 rute dilayani maskapai penerbangan Indonesia maupun Tiongkok.
Antisipasinya, maskapai diminta mengalihkan rute penerbangan. Dari yang sebelumnya menuju Tiongkok menjadi menuju Asia Selatan dan Barat. Juga ke Turki dan Australia. Sebaliknya, maskapai juga diminta menggaet wisatawan yang batal ke Tiongkok untuk beralih ke Indonesia.
Mengenai imbauan diskon tarif ke tiga destinasi, yakni Kepri, Sulut, dan Bali, maskapai mulai menjalankannya. Garuda Indonesia, misalnya, kemarin sudah memberikan diskon sampai 30 persen untuk penerbangan menuju tiga destinasi itu. ”Jadi, ini (kemarin, Red) hari terakhir,” ujar Adita.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya menjelaskan, di Singapura saat ini ada 47 orang yang terinfeksi virus korona. Satu di antaranya adalah WNI. ”Yang akhirnya dinyatakan sembuh dari 47 itu ada sembilan orang,” katanya lewat video conference di kantor staf presiden (KSP) kemarin.
Tujuh orang lainnya masih dirawat di ICU. Sisanya dilaporkan stabil. ”WNI kita termasuk di antara yang dinyatakan stabil oleh otoritas kesehatan Singapura,” kata Swajaya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman