OLEH: DR. ZALDY ZAIMI, SP. OG

Mengenal Metode Persalinan ERACS

Kesehatan | Minggu, 12 Desember 2021 - 11:15 WIB

Mengenal Metode Persalinan ERACS
Mengenal Metode Persalinan ERACS (INTERNET)

Persalinan sesar atau Cesarean Section (SC) merupakan prosedur operasi yang dilakukan seorang dokter kandungan untuk melahirkan bayi melalui irisan pada perut ibu dan rahim. Tindakan ini dilakukan jika tidak memungkinkan melakukan persalinan secara per vaginam/persalinan normal. Bisa karena komplikasi secara medis atau permintaan dari pasien. Proses persalinan melalui operasi sesar umumnya membutuhkan waktu pemulihan yang lama. Namun, kini proses pemulihan persalinan sesar dapat berlangsung lebih cepat melalui metode Enhanced Recovery After Cesarean Surgery atau ERACS.

Sebenarnya istilah ERACS berasal dari istilah Enhanced Recovery After Surgery (ERAS).  Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Henrik Kehlet di majalah British Journal of Anaesthesia tahun 1997. Metode ERAS dilakukan oleh dokter dokter bedah digestif (saluran cerna) untuk operasi colorectal. Metode ERAS ini dirancang dan di harapkan memberikan pemulihan lebih cepat pada pasien yang menjalani tindakan pembedahan secara mayor atau besar.


Metode ini akhirnya di gunakan juga oleh bagian obstetri dan disebut Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS). Metode ini mulai banyak digunakan di Eropa dan Amerika Serikat sejak tahun 2018, dan mulai digunakan di Indonesia sekitar tahun 2019. Metode ini bertujuan mengoptimalkan kesehatan ibu sebelum, selama, dan setelah menjalani operasi caesar. Agar proses pemulihan berjalan semulus mungkin, metode ERACS melibatkan kolaborasi antara dokter kandungan atau ginekolog, dokter anestesi, dokter anak, beserta para perawat dan bidan.

Metode ERACS diharapkan meringankan pasca operasi, mempercepat mobilisasi pasca SC, meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, dan mengurasi durasi rawat inap. Harapannya, mobilisasi dan proses penyembuhan setelah operasi dapat dipercepat. Dua jam pasca operasi sesar, pasien diharapkan sudah bisa duduk. Enam jam pasca sesar, pasien sudah bisa berjalan dan di harapkan dalam waktu 24 jam pasien sudah bisa pulang ke rumah.

Penjelasan/edukasi metode ERACS ini sudah harus dilakukan sejak pasien kontrol hamil ke dokter kandungan, sehingga metode ini bisa berhasil sesuai yang diharapkan. Tahapan Metode ERACS ini dilakukan saat preoperatif (sebelum operasi), intra operatif (saat operasi), dan post operatif (setelah operasi).

Berikut tahapan pada masa preoperatif :

- Diskusikan pada pasien tentang tahapan, tujuan, manfaat dan resiko metode ERACS
- Edukasi program menyusui atau Inisiasi Menyusu Dini / IMD
- Hasil laboratorium kadar Hemoglobin normal
- Hindari puasa yang terlalu lama ( tidak konsumsi makanan padat cukup 6 jam sebelum operasi), sementara minuman cair yang manis ( bening )  boleh sampai 2 jam sebelum operasi. Bisa juga diberikan minuman karbohidrat non partikulat 2 jam sebelum operasi
- Pemberian antibiotik dan anti nyeri sebelum operasi untuk mengoptimalkan keberhasilan metode ERACS
Pada tahapan intra operatif :
- Pastikan pemberian antibiotik sebelum mulai insisi kulit
- Saat operasi, lakukan se ‘gentle’ mungkin tanpa merusak jaringan berlebihan sehingga operasi tidak berlangsung lama dan nyaman
- Pemilihan obat anestesi sesuai kondisi pasien
- Pemberian obat mual muntah akibat pemberian obat anestesi
- Penggunaan obat obatan seoptimal mungkin, hindari penggunaan obat yang berlebihan
- Pengawasan jumlah cairan infus yang masuk
- Pilihan dan pemberian anelgetik yang optimal ( tidak berlebihan )
- IMD dilakukan jika kondisi ibu dan bayi stabil
- Memasang penghangat untuk ibu bisa dipertimbangkan

Pada tahapan Post operatif :
- Boleh minum 1 jam pasca operasi
- Boleh posisi duduk 45’ di ruang pemulihan kamar operasi
- 6 jam pasca SC sudah bisa mencoba jalan ( mobilisasi bertahap) dan lepas kateter
- Mengunyah permen karet bisa membantu pemulihan fungsi pencernaan
- Jika tidak ada  mual muntah ataupun kembung, pasien boleh langsung makan snack ringan
- Optimalkan waktu istirahat pasien pasca SC
- Pemantauan keluhan pasien di ruangan
- Bimbingan dari bidan / perawat di ruangan kepada pasien serta keberanian pasien untuk mencoba mobilisasi secara bertahap akan memberikan hasil yang optimal pada metode ERACS ini

Jika metode ini berjalan lancar, ibu tidak akan merasakan nyeri berlebihan pasca SC. Diharapkan 24 jam pasca SC, pasien sudah bisa pulang. Meski begitu, metode persalinan ERACS juga dapat menimbulkan komplikasi. Sebagian pasien dapat mengalami pusing, mual, muntah, hingga pendarahan. Maka dari itu, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu metode persalinan yang tepat untuk ibu kepada dokter spesialis kandungan.***


dr. Zaldy Zaimi, Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Awal Bros Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook