Warning! Tua-Muda Bisa Kena, Ini Gejala Penyakit Stroke

Kesehatan | Selasa, 11 April 2023 - 17:20 WIB

Warning! Tua-Muda Bisa Kena, Ini Gejala Penyakit Stroke
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penyakit stroke masih menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia sampai pada data terakhir yakni tahun 2015. Selain itu, mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), stroke juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada tahun 2014.

Prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar (10,9 persen) atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang. Meski prevalensinya turun, saat ini usia yang mungkin terserang penyakit stroke juga ikut turun.


Bukan lagi penyakit orang tua, anak muda juga sangat besar kemungkinannya terserang penyakit stroke. Menjelaskan hal ini, dr. Thomas Henry Budi Prawira Bunyamin, Sp.S dari Mayapada Hospitalmenjelaskan, turunnya usia kemungkinan terserang penyakit stroke saat ini disebabkan karena tingginya faktor risiko penyakit itu sendiri.

"Semua usia sekarang bisa kena. Trennya sekarang adalah turun ke usia lebih muda. Kenapa? Karena faktor risiko penyebab stroke-nya juga ikut turun. Misalnya, sekarang anak muda sudah banyak yang kena kolesterol, gula darah tinggi dan faktor lainnya yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat," ujar dr. Thomas.

Dirinya mengingatkan, anak-anak muda saat ini untuk tidak menyepelekan penyakit stroke. Sepanjang faktor risikonya tinggi, siapapun bisa kena. Nggak perlu nunggu tua untuk kena stroke, muda juga bisa kena.

Menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan, sayangnya saat ini belum banyak orang mengenal lebih jauh soal apa itu penyakit stroke. Secara sederhana, dr. Thomas menerangkan, stroke adalah kondisi ketika pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan atau pecah.

Akibatnya, suplai darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke otak menjadi terganggu, terhambat, sehingga otak tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Nah, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pergerakan pada tubuh, gangguan pendengaran, berbicara, makan, dan hampir seluruh proses vital tubuh.

Stroke juga hadir tanpa permisi. Bagi beberapa orang yang tidak peka dan tidak mengenal gejala awal stroke, penyakit ini datang seolah tanpa gejala awal. Meski faktor risiko penyakit ini sudah ada sebelumnya, ketidaktahuan di masyarakat masih menjadi salah satu faktor penyakit ini selalu terlambat ditangani dan efeknya selalu mematikan dan menimbulkan kecacatan.

"Stroke itu mendadak. Itu kata kuncinya. Kejadiannya disertai dengan lemah sebelah anggota gerak, mulut miring ke satu sisi, lemas sebelah dan beberapa gejala lainnya. Intinya Selalu mendadak," lanjut dr. Thomas.

Ya, stroke tergolong dalam kondisi medis darurat yang membutuhkan penanganan dengan segera. Kondisi ini sangat berbahaya, namun jika ditangani dengan segera, peluang kesembuhan stroke akan lebih besar jika tim medis bisa memanfaatkan waktu awal dengan baik saat penanganan pasien. Situasi ini dikenal dengan golden period.

Golden period pada stroke dengan memberikan penanganan yang tepat dan cepat. Lalu, apa itu golden period? Golden period adalah masa dimana tim medis bisa melakukan tindakan awal berupa intervensif atau agresif untuk menangani stroke.

Pada pasien stroke yang diakibatkan karena penyumbatan misalnya, golden period atau waktu terbaik untuk ditangani biasanya adalah 4,5 jam dari awal serangan. Sementara untuk kasus stroke yang diakibatkan oleh pecah pembuluh darah tidak ada golden period, namun tindakan awal yang dilakukan bisa memperkecil risiko penyakit tersebut.

Gampangnya, golden period adalah waktu yang tepat untuk mengurangi risiko cacat permanen hingga kematian pada penderita. Sebab, saat stroke menyerang, otak memerlukan oksigen dan nutrisi secepatnya untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Akibatnya akan sangat fatal meski hanya terlambat satu detik saja.

"Di kita yang sering bikin parah adalah karena terlambat penanganannya. Berunding dulu, kesana-kesini dulu, kalo sudah terlambat baru ke rumah sakit. Padahal sudah terlambat," lanjut dr. Thomas.

Termasuk di Mayapada Hospital, literasi masyarakat yang masih kurang terhadap penyakit stroke juga membuat penyakit ini selalu punya efek parah ke pasien yang datang. dr. Thomas menambahkan, kebanyakan pasien stroke yang datang ke Mayapada rata-rata sudah lewat golden period-nya.

Padahal, di Mayapada Hospital sudah tersedia alat yang lengkap untuk melakukan penanganan awal penyakit stroke seperti untuk melakukan tindakan MRI atau CT Scan. "Intinya harus cepat, begitu sudah merasa ada serangan stroke dengan gejala-gejala yang sudah diterangkan tadi, langsung ke Rumah Sakit, jangan terlambat," tegas dr. Thomas.

Selain Usia, Stroke Bisa Terjadi Karena Keturunan
Selain karena gaya hidup yang meningkatkan faktor risiko stroke turun ke usia lebih muda saat ini, penyakit ini juga bisa didapat karena keturunan. Warisan genetik.

dr. Thomas menerangkan lebih lanjut, jika ada keluarga yang pernah kena stroke, itu sama halnya dengan anggota keluarga lainnya mewarisi enam persen kemungkinan stroke juga. Gender juga menentukan dengan laki-laki lebih sering kena stroke ketimbang perempuan.

Namun jangan salah, hal ini tidak berarti bahwa perempuan bisa benar-benar bebas dari ancaman stroke. Malahan, kata dr. Thomas, banyak penelitian dan fakta di lapangan menyebut, jika perempuan terkena stroke, maka bisa lebih parah dari pasien laki-laki.

Untuk pencegahannya sendiri juga dibagi dalam dua kategori, ada yang bisa diubah, dan ada yang tidak. Yang bisa diubah adalah faktor risiko penyakit stroke yang mempengaruhi misalnya gula darah, kolesterol dan tekanan darah.

Sementara yang tidak, biasanya karena warisan genetik. Namun faktor risikonya juga bisa ditekan. "Kita kendalikan faktor risikonya Gaya hidup sehat, olah raga, makan-makanan sehat. Gula juga dikurangi, jangan merokok. Merokok menyebabkan pengentalan darah, ini fakta dan bukan mitos. Ada penelitiannya. Merokok meningkatkan faktor risiko stroke," kata dr. Thomas memaparkan.

Lakukan deteksi sedini mungkin untuk menghindari resiko penyakit menjadi serius. Konsultasi dengan dokter klik di sini.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook