JAKARTA (RP) - Direktur Jenderal Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Slamet Riyadi Yuwono mengatakan 17,9 persen anak Indonesia kurang gizi. Salah satu penyebab terjadinya gizi buruk adalah kurangnya dukungan dan gizi untuk ibu hamil dan menyusui.
"Pemerintah berupaya menurunkan angka tersebut menjadi 15 persen pada tahun 2015," kata Slamet di Jakarta, Jumat (9/11).
Menurutnya, upaya menurunkan angka gizi buruk itu ialah melalui program penempatan satu bidan di setiap desa. Kemudian di setiap kecamatan harus ada empat dokter spesialis, yakni kandungan, anak-anak, bedah, dan anastesi.
"Program ini kita dukung dengan memberikan jaminan paket persalinan sebesar Rp 600 ribu tiap melahirkan," tambah Slamet. (fat/jpnn)