Mewaspadai Kelainan Kaki Anak

Kesehatan | Minggu, 09 Juni 2013 - 07:26 WIB

Mewaspadai Kelainan Kaki Anak
Kaki O dan X yang terjadi sejak balita. Foto: wordpress.com

Begitu si buah hati lahir, orangtua selalu teliti memperhatikan semua bagian tubuh si kecil. Apakah semuanya lengkap dan tidak ada kekurangan. Namun, seiring berjalannya waktu, kelengkapan anggota tubuh saja tidak lagi mencukupi. Sebab, dalam perkembangannya tidak jarang ada anak yang berbeda dengan anak-anak lainnya.

Berbagai kelainan tersebut mestinya selalu diwaspadai, agar bunda bisa memberikan penanganan yang tepat sebelum terlambat. Perbedaan pada anak bisa secara fisik maupun perilaku, sehingga mereka memerlukan penanganan secara khusus, karena mereka adalah anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Secara umum menurut Ahli Rehabilitasi Medik Dr Melly M SpRM, anak-anak mengalami kelainan pada kaki maupun tangan. Penyebabnya bisa karena bawaan lahir, maupun karena kecelakaan seperti terjatuh atau kesalahan dalam pengasuhan.

Berdasarkan beberapa kasus serius yang sering ditanganinya, Melly menyebutkan kelainan pada kaki anak seperti berbentuk O dan X. Kelainan kaki X atau varus, saat berdiri kedua lutut saling bersentuhan tapi pergelangan kaki tidak. Anak yang kelebihan berat badan juga bisa terancam varus. Selain karena bawaan, kelebihan berat badan juga bisa menyebabkan kaki X, karena kaki tidak cukup kuat menahan berat badan si anak.

‘’Kondisi kaki seperti ini bisa diperbaiki jika orangtua segera mengetahui kelainann pada anaknya, karena penanganan sedini mungkin lebih mempercepat perbaikan pada kaki sehingga bisa mendekati normal,’’ tutur Melly yang menyarankan pasiennya untuk menggunakan kaki khusus serta terapi rutin agar proses perbaikan berjalan optimal.

Sedangkan kaki O atau valgus, terjadi karena kaki bayi terlipat saat dalam rahim. Bentuk O tersebut biasanya akan bertahan hingga anak berusia dua tahun. Namun, ada juga bentuk O yang tidak berubah, sehingga diperlukan penanganan khusus. Untuk kasus seperti ini Melly biasanya memberikan terapi rutin, serta pemakanan sepatu khusus sepanjang paha untuk membantu proses perbaikan.

Apapun, kondisinya, kelainan pada anak menurut Melly sebenarnya bisa diperbaiki, minimal tidak menjadi semakin parah. Termasuk kelainan seperti telapak kaki datar (flat feet). Kondisi terjadi karena tidak adanya lengkungan di telapak kaki, sehingga anak kesulitan dalam berjalan. Selain itu, ada juga anak yang memiliki kaki pengkor atau  CTEV (Congenital Talipes Equinus Varus). Kondisi ini disebabkan adanya kelainan otot, sehingga kaki anak seperti memutar.  

‘’Syaratnya cuma satu, yaitu rajin dilatih agar otot-ototnya kembali normal, serta penggunaan alat khusus seperti sepatu sesuai kondisi kelainan,’’ lanjutnya.

Hanya saja, Melly menyayangkan perilaku sebagian orangtua yang terkadang terkesan tidak sabar mengupayakan penyembuhan untuk anaknya. Mereka umumnya menginginkan penyembuhan instan dan tuntas, padahal penanganan terhadap kelainanan pada tulang anak memerlukan penanganan rutin yang tidak sebenar. Bahkan, ada anak-anak yang memerlukan terapi berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk mencapai perbaikan.

Apalagi, ujarnya, pada kasus-kasus tertentu seperti kelumpuhan karena cereberal palsy (CP), terapi tidak hanya diperlukan untuk mengurangi kelainan, tapi juga untuk mencegah agar kelainan tersebut tidak bertambah parah. ‘’Ada anak CP yang cuma memiliki kelainan pada kaki, sehingga hanya diperlukan latihan untuk menguatkan otot-otot kaki. Tapi ada juga anak CP yang menyebabkan seluruh tubuhnya lumpuh dan kaku, untuk kasus seperti ini, terapi diperlukan agar tubuhnya bisa tetap lurus dan tidak bengkok-bengkok atau bergulung,’’ tuturnya.

Karenanya, bunda, jangan abai dengan kelainan sekecil apapun yang terjadi pada si buah hati. Penanganan sedini mungkin tetaplah merupakan penanganan terbaik bagi kesembuhan. Semakin terlambat bunda mengetahui ada yang berbeda, makin lama waktu yang diperlukan untuk mencapai hasil terbaik. (tie)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook