Empon-empon yang terkenal dengan nama kunyit putih di Indonesia ini punya manfaat istimewa. Yaitu sebagai bahan alternatif untuk pencegahan dan pengobatan kanker pada organ reproduksi wanita. Menarik sekali. Sebab, memang ada catatan pemakaiannya secara turun-temurun di Benua Asia untuk mengatasi masalah gangguan haid dan keputihan.
Informasi lain yang sangat berharga adalah pemanfaatan kunyit putih dalam Islamic traditional medicine (pengobatan tradisional Islam). Pada pengobatan itu dikatakan, kunyit putih bersifat panas dan kering. Beberapa kali disebutkan sebagai penawar racun yang kuat terhadap berbagai agen penyebab keracunan, termasuk racun hewan. Juga disebutkan khasiatnya untuk gangguan liver, yaitu sebagai liver protecting agent.
Pemakaian lain dalam pengobatan Islam adalah sebagai penguat saluran cerna, agen penstimulasi pencernaan, mengatasi kembung, tonikum jantung, yaitu antara lain mengatasi takikardi (gangguan denyut nadi). Namun, penggunaan terpenting yang disebutkan dalam catatan pengobatan Islam adalah untuk mengatasi masalah kesehatan otak dan sistem saraf, termasuk epilepsi, kelumpuhan, dan penyakit Parkinson. Jadi, dapat dikatakan, khasiat kunyit putih sebagai tonikum bagi sistem saraf, yang cocok juga untuk gangguan saraf pada anak.
Tabib ternama Ibnu Sina (abad ke-10) menyebutkan khasiatnya untuk mengatasi kerusakan liver, sebagai tonikum, serta mengatasi jaundice dan odema. Hasil penelitian ilmiah peneliti India memberikan informasi khasiat ekstrak rimpang kunyit putih sebagai antijamur, antimikroba, pelindung saraf, antiradang, antinyeri, menjaga kesehatan kulit, antitumor esofagus, antitumor lambung, dan antiproliferatif.
Bau kunyit putih ditimbulkan oleh minyak atsiri (asiri), kandungannya yang juga sudah diketahui khasiatnya sebagai sitotoksik dan antikanker. Termasuk kanker payudara dan kanker ovarium.
Berasal dari tanaman Curcuma zedoaria dari suku Zingiberaceae, pemilihan rimpang kunyit putih perlu kehati-hatian untuk mencegah kekeliruan. Tanaman herbal ini punya batang semu, berimpang, berakar, dan ada bentukan seperti umbi sebagai tempat cadangan makanan.
Rangkaian bunga tumbuh di atas tanah dari kuncup umbi dan rimpang. Berasal dari Bangladesh, Sri Lanka, dan India, saat ini kunyit putih sudah dibudidayakan di Cina, Jepang, Nepal, dan Thailand. Kandungan utamanya adalah zat pati, kurkumin, dan minyak atsiri. Pada rimpang ada senyawa golongan seskuiterpen, antara lain curcumin, -turmerone, -eudesmol, zingiberene, furanodiene, -phellandrene, curcumanolide-A, curcumanolide-B, a-turmerone, dan b-turmerone.
Aktivitas Pelindung Liver
Liver memegang peran penting dalam rangkaian kerja organ tubuh, yaitu antara lain dalam proses metabolisme, menjaga imun tubuh, dan mengeluarkan racun dari tubuh. Beberapa herbal sudah dikenal khasiatnya untuk menjaga fungsi liver. Kunyit putih sudah dipakai secara turun-temurun sebagai liver protector dan hasil penelitian mendukungnya.
Ulasan ilmiah peneliti India menyebutkan efek ekstrak air-aseton sebagai pelindung liver pada percobaan dengan hewan yang dibuat mengalami luka pada liver. Disebutkan efek itu adalah hasil kerja beberapa senyawa seskuiterpen dan kurkumin rimpang kunyit putih.
Minyak atsiri rimpangnya juga dilaporkan punya aktivitas pelindung liver. Hasil uji ini memberikan penguatan pemakaian turun-temurun kunyit putih sebagai pelindung liver di tengah makin meningkatnya bahaya keracunan. Liver yang berfungsi baik bisa bekerja secara efektif "menyaring" racun yang masuk ke dalam tubuh.
Khasiat Antiproliferatif
Antiproliferatif berarti kemampuan menghambat pertumbuhan sel ganas yang bisa memengaruhi jaringan sel lain di sekitarnya. Beberapa hasil penelitian membahas kemampuan antiproliferatif ekstrak rimpang kunyit putih. Salah satunya adalah khasiat zat bernama zerumbon. Zat itu terbukti punya aktivitas antikanker dan antiproliferatif melalui percobaan dengan hewan coba. Uji itu membuktikan bahwa fraksi ekstrak kloroform ternyata dapat menghambat proliferasi sel otot polos rahim.
Hasil tersebut sangat bermanfaat sebagai alternatif tindakan mencegah kanker rahim. Kanker rahim disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah gangguan keseimbangan hormon wanita. Keseimbangan itu bisa memengaruhi aktivitas endometrium rahim. Endometrium adalah lapisan otot rahim bagian dalam, yang pada waktu tertentu membuat lapisan baru. Lapisan akan luruh bila tidak ada kehamilan.
Gangguan keseimbangan hormonal bisa menyebabkan proses itu berjalan tidak normal sehingga peluang terjadinya keganasan sel akan terjadi. Nah, hasil uji ini memberikan dukungan pemakaian rimpang kunyit putih pada pencegahan dan pengendalian kanker rahim yang angka kejadiannya makin mengkhawatirkan.
CARA PEMAKAIAN KUNYIT PUTIH
- Rimpang kunyit putih dapat diolah tanpa atau dalam campuran dengan rimpang lain, misalnya kunyit.
- Pastikan tidak salah memilih rimpang dan usahakan dalam bentuk segar.
- Cuci bersih rimpang (segar 10–20 cm, kering menyesuaikan) dengan air mengalir, kupas kulit luarnya.
- Rimpang segar: diparut dengan penambahan air sedikit demi sedikit, peras dan saring air perasan.
- Rimpang kering: potong rimpang dan rebus dalam 400 ml air dengan api berkekuatan sedang hingga mendidih. Kecilkan api, lanjutkan pemanasan 10–15 menit. Saring dan minum 200 ml dua kali sepekan.
- Amati efek yang terjadi. Kalau aman, dapat dilanjutkan dengan selalu melaksanakan pola hidup sehat.
- Kunyit putih relatif aman. Belum ada data keamanan untuk wanita hamil dan menyusui, bayi, anak, dan orang lanjut usia.
KAMUS HERBAL
JAUNDICE: Keadaan terjadinya perubahan warna menjadi kuning, antara lain pada mata
ESOPHAGUS/ESOFAGUS: Saluran penghubung tekak dan lambung
Prof Dr APT Mangestuti Agil MS, Guru Besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya
Youtube: Kanal Kesehatan Prof Mangestuti
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi