KESEHATAN

Ternyata, Virus Corona Ditemukan Juga di Dalam Sperma

Kesehatan | Jumat, 08 Mei 2020 - 14:45 WIB

Ternyata, Virus Corona Ditemukan Juga di Dalam Sperma

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Setelah ditemukan pada tinja dan air urine, ternyata virus corona juga ditemukan dalam air mani atau sperma. Hal itu terungkap dalam sejumlah penelitian yang dilakukan ahli dunia. Peneliti sedang mencari tahu berapa lama virus corona bisa bertahan dalam sperma untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Para ahli mengatakan mereka telah menemukan jejak Covid-19 pada sperma pria yang telah pulih dari penyakit tersebut. Anjuran seorang dokter mendorong orang yang terinfeksi Coronavirus untuk tidak melakukan hubungan seks atau menggunakan kondom untuk sementara waktu. Hal itu agar tak menularkan virus melalui hubungan intim.


Sebuah studi terhadap 38 pasien menemukan bahwa enam dari mereka termasuk dua yang telah pulih memiliki Covid-19 dalam sperma mereka. Para ahli asal Inggris menunjukkan bahwa virus seperti Ebola dan Zika juga dapat dibawa dalam sperma pria yang telah pulih dari penyakit.

“Kelangsungan hidup SARS-CoV-2 dalam sperma pasien yang pulih mempertahankan kemungkinan untuk menginfeksi orang lain,” kata peneliti dari Rumah Sakit Kota Shangqiu, menulis dalam jurnal JAMA Network Open, Dr Shixi Zhang, dari Rumah Sakit Kota Shangqiu, dalam jurnal JAMA Network Open, seperti dilansir dari Mirror, Jumat (8/5).

Menurut The Sun, profesor andrologi di Universitas Sheffield, Allan Pacey mengatakan gambaran itu menunjukkan bahwa RNA virus Covid- 19 dapat dideteksi dalam sperma dengan proporsi 16 persen pria dengan infeksi yang dikonfirmasi. Ini membuka kemungkinan bahwa satu rute infeksi mungkin bisa menular melalui kontak seksual.

Ahli lainnya, Profesor Richard Sharpe, dari Universitas Edinburgh, meminta para ilmuwan untuk mencari tahu berapa lama virus dapat bertahan dalam sperma. Dia menambahkan temuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa Covid-19 juga dapat ditularkan melalui sperma.

“Dan dengan demikian melalui kontak seksual, mungkin termasuk selama pasien sedang dalam fase pemulihan,” ungkap Prof Richard.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook