JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Meninggalnya guru besar Fakultas Ekonomi (FEUI) dan mantan dekan FEUI dan juga Rektor Paramadina Prof Firmanzah PhD meninggalkan duka yang mendalam untuk semua mahasiswa dan sivitas akademika lainnya yang mengenal sosok almarhum. Pada usia yang masih muda, 44 tahun, Firmanzah meninggal dunia dan disebut akibat vertigo.
Informasi yang diperoleh pihak sivitas akademika UI dari pihak keluarga, almarhum sempat mengalami vertigo. Orang awam sering menyebut penyakit ini sebagai pusing tujuh keliling.
“Rasanya kita semua pernah mengalami yang namanya vertigo atau pusing tujuh keliling. Karena vertigo bisa terjadi atau muncul dengan berbagai sebab,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan juga Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam kepada JawaPos.com, Ahad (7/2).
Dia menjelaskan, vertigo yang dialami orang bisa dalam kadar ringan sampai berat. Vertigo ringan bisa terjadi pada perubahan posisi tertentu, misalnya saat kita menunduk atau sujud terlalu lama dan saat bangun bisa mencetuskan terjadinya vertigo. Pada saat kita kurang tidur dan juga saat tekanan darah rendah, akan timbul pusing melayang.
Selain itu, ketika otak kekurangan darah dalam waktu singkat, misalnya karena masalah jantung, vertigo juga bisa muncul. Dehidrasi akibat kurang minum juga bisa menyebabkan terjadinya vertigo. Oleh karena itu, selalu dianjurkan pada saat bangun pagi bangun secara perlahan2 dan segera minum 1-2 gelas air putih untuk rehidrasi tubuh.
Kadar gula darah yang rendah atau hipoglikemia bisa menyebabkan timbulnya vertigo. Kesibukan seseorang bisa lupa makan dan minum bisa menyebabkan terjadinya vertigo.
“Secara umum, vertigo bukan diagnosis penyakit, tetapi adalah gejala dari suatu penyakit,” jelasnya.
Vertigo dalam klasifikasi internasional penyakit (ICD-10) ditulis sebagai benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Pasien dengan BPPV mempunyai gejala utama vertigo. Vertigo terjadi saat pasien berguling atau bangun tiba2 dan biasanya vertigo yang muncul juga disertai mual. Penyakit BPPV ini biasanya terjadi karena ada masalah di telinga.
Pasien-pasien ini biasanya mengalami vertigo secara kronis dan perlu dikonsulkan ke dokter THT untuk evaluasi lebih lanjut.
Picu kematian mendadak
Berbagai penyakit lain yang bisa menyebabkan terjadinya vertigo antara lain karena gangguan pada otak. Penggunaan obat-obat tertentu misal anti depresi, obat penenang atau obat tidur bisa menyebabkan terjadinya vertigo. Pasien kadang kala mengeluh seperti melayang saat mengonsumi obat tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh masyarakat seputar vertigo. Pasien harus segera ke rumah sakit bila vertigo disertai dengan nyeri dada, sesak napas, sakit kepada hebat, mual muntah, denyut jantung cepat, bicara menjadi tidak jelas bahkan sampai kejang-kejang.
Artinya, vertigo memang bisa menyebabkan kematian mendadak.
“Karena bisa saja vertigo yang muncul tersebut adalah gejala serangan jantung atau stroke yang bisa berujung kematian pada pasien yang menderita vertigo mendadak,” tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman