DBD Sudah 37 Kasus

Kesehatan | Kamis, 07 Februari 2019 - 09:25 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan pola hidup bersih. Termasuk menjalankan program 3M plus. Pasalnya, Diskes Pekanbaru mencatat sudah ada 37 kasus DBD hingga pekan ke-5 tahun ini.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kota Pekanbaru Maisel Fidayesi Apt SFarm mengatakan, kasus DBD terus mendapatkan pantauan secara intens. Cuaca yang tidak menentu, sebentar hujan dan sebentar panas menjadi salah satu penyebab terjadinya DBD. Untuk itu diperlukan upaya antisipasi pencegahan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Kasus DBD sampai pekan ke-5 atau 4 Februari 2019 sudah ada 37 kasus DBD. Belum ada korban meninggal dunia,” ungkap Maisel kepada Riau Pos, kemarin.

Maisel mengimbau agar warga Kota Pekanbaru menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Juga menerapkan 3M plus. Yaitu menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur atau mendaur ulang barang barang bekas, serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Dijelaskannya, dengan menerapkan 3M plus, berarti mencegah nyamuk aedes segypti berkembang biak. Di mana nyamuk inilah yang membawa penyakit DBD.

‘’Pastikan di rumah dan lingkungan sekitar tidak ada jentik nyamuk. Karena satu jentik nyamuk, dalam 12 - 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. Dan satu nyamuk betina dewasa, sekali bertelur itu bisa100-150 butir telur. Dalam hidupnya yang sekitar satu bulan, nyamuk betina dewasa bisa empat kali bertelur. Itu artinya, satu ekor nyamuk betina bisa menghasilkan 600 telur,’’ kata Maisel memberikan gambaran.

‘’Maka, jadilah jumantik atau juru pemantau jentik di rumah masing-masing. Ini akan sangat membantu dalam membasmi jentik nyamuk. Ingat! Jam kerja nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus adalah pagi  mulai pukul 09.00-10.00 WIB dan sore  pukul 15.00-16.00 WIB,’’ kata Maisel.(ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook