Obati Batuk Pilek Sebelum Menyerang Telinga

Kesehatan | Minggu, 06 Oktober 2013 - 07:14 WIB

Obati Batuk Pilek Sebelum Menyerang Telinga
Foto: Getty Images

SELAIN bisa menimbulkan polip dan sinusitis, batuk dan pilek berkepanjangan ternyata juga bisa menyebabkan radang telinga tengah. Kondisi ini menyebabkan telinga tidak nyaman, berdenging, dan berkurangnya pendengaran. Bahkan bisa menyebabkan infeksi yang disertai dengan penumpukan cairan yang mengeluarkan bau busuk di telinga.

Kendati infeksi bisa disembuhkan dengan mengeluarkan cairan yang menumpuk tersebut, namun peradangan pada telinga menyebabkan anak-anak rewel serta menimbulkan rasa sakit hingga ke kepala. Kondisi ini juga bisa menyebabkan anak kurang konsentrasi dalam belajar, sehingga prestasi sekolahnya menurun.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Dr Roi D Sarumpaet SpTHT dari RS Santa Maria Pekanbaru, radang telinga atau otitis media disebabkan menjalarnya infeksi dari tenggorokan. Sebenarnya, di dalam saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan bagian atas terdapat mekanisme pertahanan untuk mencegah masuknya bakteri dari rongga mulut ke rongga telinga. Namun, jika pertahanan tersebut terganggu, kuman bisa masuk ke telinga tengah melalui tenggorokan atau hidung. Akibatnya terjadi peradangan dan infeksi pada telinga, sehingg terjadi penumpukan cairan yang bisa berkembang menjadi nanah yang sangat bau.

Terkadang cairan tersebut akan keluar dengan sendirinya, namun pemeriksaan dokter tetap diperlukan  untuk penanganan dan pengobatan lebih lanjut. Pasalnya, jika dibiarkan radang pada telinga tengah bisa menyebabkan tuli atau kehilangan pendengaran dan komplikasi. Apalagi jika gendang telinga robek, bisa menyebabkan tuli permanen.

Bahkan, radang telinga yang sudah kronis juga bisa menyebabkan meningitis atau radang selaput otak. Dampak lainnya adalah kerusakan pada saraf wajah yang bisa menyebabkan perubahan bentuk wajah, gangguan keseimbangan dan sebagainya.

Radang telinga bisa ditandai dengan rasa nyeri dan panas pada telinga. Selain itu, juga adanya pembengkakan jaringan akibat lendir yang berkumpul di belakang telinga. Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran akan terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas.

Jika tekanan makin kuat, bisa merobek gendang telinga dan mengakibatkan gangguan pendengaran atau tuli yang sifatnya permanen. Robeknya gendang telinga tersebut bisa ditandai dengan keluarnya cairan nanah dari telinga atau biasa disebut congek.

Namun, ada radang telinga yang bisa sembuh dengan sendirinya. Hal ini bisa terjadi jika penderitanya memiliki memiliki daya tahan tubuh baik dan daya serang kumannya rendah. Bahkan, gendang telinganya bisa tetap utuh dan fungsi pendengaran kembali normal.   

Radang telinga bisa menimpa siapa saja, tapi anak-anak lebih rentan terkena penyakit tersebut. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan. Selain itu, saluran eustachius pada anak lebih lurus secara horizontal dan lebih pendek, sehingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) lebih mudah menyebar ke telinga tengah. Selain itu, adenoid atau organ di tenggorokan bagian tas yang berperan dalam kekebalan tubuh anak relatif lebih besar dari orang dewasa, sehingga mereka lebih mudah terkena radang telinga.

Berdasarkan penelitian, hampir 70 persen anak-anak pernah mengalami radang telinga tengah. Bahkan beberapa di antaranya mengalami gangguan pendengaran akibat terlambat diobati. Ada atau tidaknya peradangan pada telinga sang buah hati, bisa bunda ketahui jika mereka mengeluh adanya rasa nyeri pada telinga, demam tinggi, gelisah, sulit tidur,  atau jika mereka menjerit waktu tidur.  Anak-anak biasanya juga mengalami gangguan pendengaran, sehingga mereka tidak menyahut ketika dipanggil.

Bunda, jika radang telinga anak tidak sembuh atau berlanjut lebih dari dua bulan, dikhawatirkan berubah menjadi radang telinga tengah kronis (otitis media kronis). Hal ini disebabkan terlambatnya memberi pengobatan, atau pengobatan yang tidak efektif. Kondisi ini bisa menyebabkan rusaknya telinga tengah dan gendang telinga, serta mengurangi pendengaran.

Agar kondisi kesehatan si buah hati tetap terjaga, jangan abai terhadap keluhan mereka. Apalagi jika menyangkut masalah kesehatan yang bisa berakibat lebih parah, seperti batuk pilek yang bisa berkembang menjadi radang telinga dan menimbulkan gangguan permanen bagi pendengaran. Batuk pilek memang biasa dialami anak-anak, tapi jika dibiarkan penyakit ini bisa menimbulkan penyakit lain yang diluar dugaan. Karenanya, jangan pernah lalai dalam memantau kesehatan anak-anak yang mudah terserang berbagai penyakit. (tie)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook