JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah China mengaku optimistis dan percaya diri bisa menang melawan virus corona jenis baru yang awal mulanya merebak di Wuhan. Hal itu diyakini karena tren kesembuhan pasien jumlahnya yang melebihi dari kasus meninggal.
Data terakhir per Rabu (5/2) menurut South China Morning Post, ada 911 pasien sembuh. Angka itu melebihi jumlah pasien meninggal yakni 492 orang. Itu artinya, virus corona jenis baru tersebut bisa disembuhkan.
“China memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk memenangkan perjuangan pencegahan dan pengendalian wabah virus corona. Akhirnya, saya ingin menekankan bahwa pemerintah dan rakyat China sedang berupaya memerangi virus corona tipe baru,” tegas Duta Besar China untuk Indonesia, HE Mr Xiao Qian dalam konferensi pers, Rabu (5/2).
Dubes Xiao Qian mengklaim usaha pencegahan dan pengendalian wabah virus dilaksanankan secara ilmiah, tertib, dan tepat. Kini, sedang berangsur-angsur mendapat hasil.
Menurutnya, keyakinan itu ditambah dengan kepemimpinan kuat dari Xi Jinping sebagai inti Partai Komunis China, keunggulan besar dari sistem sosialisme berkarakteristik China, tekad tegas dari rakyat China, dukungan besar dari komunitas internasional, serta pengalaman tentang penanganan kasus kesehatan umum sebelumnya.
“Kami sepenuhnya memiliki kemampuan, kepercayaan diri dan sumber daya untuk memenangkan perjuangan pencegahan dan pengendalian wabah virus corona secepat mungkin,” tegasnya.
Dubes Xiao Qian menjelaskan wabah virus corona adalah musuh sesama komunitas manusia, termasuk China dan Indonesia. Pihaknya berharap komunitas internasional termasuk Indonesia memahami dan mendukung usaha pencegahan dan pengendalian wabah virus dari pihak China.
“Dan bekerja sama dengan kami untuk mencegah dan mengendalikan wabah virus serta menjaga keamanan kesehatan masyarakat regional dan dunia berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional dan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” katanya.
Atas perintah Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Keqiang bertolak ke Wuhan untuk meninjau dan memberikan arahan tentang upaya pencegahan dan pengendalian virus. China menjadikan penyebaran virus ini dengan prinsip Penyakit Menular Tipe B tapi menanggapinya sesuai dengan protokol Penyakit Menular Tipe A. Pemerintah China telah mengambil berbagai tindakan pencegahan dan pengendalian yang paling komprehensif, ketat, ilmiah, dan paling transparan.
Tiongkok telah membangun sistem pencegahan dan pengendalian multiarah dan multilevel dari pusat hingga daerah dengan fokus pada Kota Wuhan dan Provinsi Hubei pada umumnya. China telah mengaktifkan mekanisme respons tertinggi terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Serangkaian langkah telah diambil pada tingkat pusat antara lain perpanjangan libur Tahun Baru Imlek, pembatasan pergerakan orang, perkuatan pengendalian lalu lintas, alokasi sumber daya medis secara seragam, pengendalian kegiatan berskala besar, penerapan kebijakan subsidi kepada pasien.
Pada tingkat lokal telah mengambil langkah-langkah seperti mengalihkan fokus pada komunitas, menetapkan dan mengimplementasikan tindakan pencegahan dan pengendalian bagi masyarakat, mengandalkan masyarakat persahabatan tradisional antara kedua negara yang selalu bahu-membahu menghadapi dan mengatasi kesulitan bersama.
“Perpanjangan libur Imlek seharusnya 7 hari. Tapi kini ditambah 3 hari. Namun, ada beberapa provinsi atau daerah yang melakukan kebijakan bisa memperpanjang lagi tergantung kondisinya. Itu semua demi membatasi penyebaran virus Korona ini,” tegas Dubes Xiao Qian.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman