KOTA (RIAUPOS.CO) - Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kota Pekanbaru dipusatkan di area car free day (CFD) Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Kantor DPRD Pekanbaru, Ahad (2/12). Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan dan informasi penanggulangan HIV/IADS digelar.
Beberapa kegiatan yang dilakukan pagi itu di antaranya yakni, pemberian informasi terkait tata cara pengecekan HIV/AIDS bagi orang dengan risiko tinggi, pengecekan kesehatan, donor darah, pembagian pita dan bunga, serta pemberian vaksin MR kepada anak-anak.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru Indra Pomi mengatakan, dari kegiatan tersebut, pihaknya berharap masyarakat bisa semakin sadar tentang bahaya HIV/AIDS sehingga angka penderita HIV/AIDS di Pekanbaru bisa terus diturunkan. Selain itu, bagi penderita juga diharapkan tidak ada diskriminasi.
“Bagi penderita mari bersama-sama kita motivasi mereka agar hidup lebih semangat lagi. Karena seseorang yang terkena HIV/AIDS bukanlah akhir dari segalanya. Karena jika penderita melakukan beberapa hal yang dianjurkan dokter, maka penderita tersebut masih akan bisa hidup normal,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga membuat kegiatan simulasi pelaporan dan pengecekan masyarakat tentang HIV. Karena saat ini pihak Dinas kesehatan sudah menyiapkan sumber daya manusia dan peralatan untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi.
“Jadi penderita atau masyarakat yang ingin memeriksa diri terkait HIV bisa datang setiap saat ke 21 puskesmas yang ada di Pekanbaru,” jelasnya.
Dengan mengetahui status sejak dini, jika terindikasi HIV maka akan dapat langsung diberikan obat ARV yang merupakan satu-satunya obat untuk HIV. Dengan begitu, maka kesehatan dan kualitas hidup tetap terjaga sehingga masih dapat melakukan aktivitas produktif.
“Semakin banyak masyarakat yang mengetahui status HIV dan mendapatkan obat ARV, maka dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi HIV. Sehingga Indonesia dapat mencapai 3 Zero yakni tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma dan diskriminasi untuk mencapai eliminasi HIV pada 2030,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Indra Pomi juga mengajak kepada masyarakat bagi anaknya yang belum diimunisasi MR untuk dapat segera diberikan imunisasi. Karena imunisasi ini akan berakhir pada 31 Desember mendatang.(sol)