MEMPERINGATI HARI HIV/AIDS

RS Awal Bros Berikan 150 Pita

Kesehatan | Rabu, 02 Desember 2015 - 09:09 WIB

RS Awal Bros Berikan 150 Pita
PASANG PITA: Staf Humas RS Awal Bros Panam Meriana Fransiska mema-sangkan pita merah kepada pengunjung, Selasa (1/12/2015).

KOTA (RIAUPOS.CO) - Pemandangan berbeda di Rumah Sakit (RS) Awal Bros Panam Pekanbaru. Setiap pengunjung dan pasien mendapatkan pita berwarna merah. Pemberian pita merah sebanyak 150 pita tersebut oleh Manajemen RS Awal Bros bekerjasama dengan RS Ahmad Yani sebagai bentuk solidaritas memperingati hari HIV/AIDS sedunia yang bertepatan, Selasa (1/12).

Humas RS Awal Bros Panam dr Rumatha Veralisa Sihaloho menyebutkan, tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat terus waspada akan virus HIV/AIDS yang berkembang di semua kalangan. “Mulai dari remaja hingga ibu rumah tangga. Pada kasus- kasus tertentu beberapa warga positif HIV/AIDS sampai orang-orang sekitar yang menarik diri untuk bersosialisasi kepada ODHA,”kata dokter yang akrab disapa dengan Chacha.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ia juga menyebutkan, Peringatan Hari AIDS sedunia tahun ini RS Awal Bros Panam dan Rumah Sakit A Yani membuat tema “Stop Diskriminasi ODHA”. “Tema tersebut kami angkat karena selama ini penderita HIV/AIDS selalu dikucilkan baik di keluarga maupun di masyarakat.  Untuk itu, melalui tema ini, ODHA tidak mesti didiskriminasi, melainkan ODHA memerlukan suport lebih agar berfikir positif dan melakukan hal- hal positif,”paparnya.

Apalagi, kata dr Chacha, para ODHA juga tidak mau terkena virus HIV/AIDS. Dikarenakan setiap manusia memiliki hidup dan lingkungan yang berbeda, maka dari itu beberapa orang terkadang bersikap buruk dan tidak mengetahui sebab dan akibat di kemudian hari.

Melalui pemberian pita merah ini, dr chacha memberi pengertian singkat kepada pasien dan keluarga pasien di RS Awal Bros Panam untuk tidak Mendiskriminasikan ODHA melainkan jauhilah penularan virus HIV/AIDS.

Ia juga menjelaskan ada beberapa cara penularan virus HIV/AIDS di antaranya Kontak langsung dengan darah atau produk darah atau jarum suntik. “Seperti transfusi darah atau produk darah yang tercemar HIV, resikonya sangat tinggi sampai 90 persen,”urainya.(cr4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook