JENEWA (RIAUPOS.CO) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kondisi darurat kesehatan global yang memerlukan tanggapan terpadu, menyusul penularan virus Zika bawaan nyamuk, yang dikaitkan dengan kecacatan kelahiran di Amerika Latin.
WHO memperkirakan mungkin terdapat hingga empat juta kasus Zika di benua Amerika tahun depan, tetapi tak ada langkah antisipatif yang memadai untuk mencegahnya menjadi meluas.
Infeksi virus ini dikaitkan dengan gejala microcephaly atau kelahiran bayi dengan ukuran otak yang lebih kecil walaupun belum dipastikan kaitan sebab akibat antara keduanya.
WHO kini menyatakan Zika berada dalam kategori yang sama dengan wabah Ebola, seperti dilaporkan Michelle Roberts, redaktur masalah kesehatan BBC.
Dirjen WHO Margaret Chan mengatakan, setelah mengkaji semua bukti, WHO mendapati
kelompok microcephaly dan komplikasi neurologi lain adalah peristiwa yang luar biasa dan turut dianggap sebagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat di bahagian lain dunia.
"Saya kini menyatakan bahwa sejumlah microcephaly baru-baru ini dan kelainan neurologis lainnya yang dilaporkan di Amerika Latin menyusul sejumlah kasus serupa di French Polynesia tahun 2104 merupakan keadaan darurat kesehatan umum dengan keprihatinan internasional."