Para ilmuwan dari Leeds Institute of Rheumatic and Musculoskeletal Medicine mempelajari delapan studi yang berisi informasi mengenai pasien yang mengonsumsi parasetamol setiap hari sampai 14 tahun untuk penyakit seperti arthritis dan nyeri punggung yang parah. Conaghan mengatakan, sebagian besar pasien yang diberi parasetamol dalam jangka panjang akan memiliki penyakit yang mungkin akan menyebabkan kematian.
Selama ini, parasetamol dianggap oleh dokter lebih aman daripada aspirin yang bisa menyebabkan perut berdarah dan ibuprofen yang telah dikaitkan dengan serangan jantung dan stroke. Namun, berdasarkan penelitian Leeds Institute of Rheumatic and Musculoskeletal Medicine, terungkap bahwa pasien yang mendapat parasetamol dosis tinggi untuk waktu yang lama punya risiko meninggal tiba-tiba hingga 63 persen. Sedangkan risiko terkena serangan jantung atau stroke naik 68 persen lebih tinggi. Sementara risiko mengaami tukak lambung (ulkus) dan pendarahan meningkat hampir 50 persen. (nhk)