Rp1,9 T per Tahun Demi Kanker

Kesehatan | Senin, 22 Februari 2016 - 16:00 WIB

Prof Richard Sullivan, dari King’s College London, mengatakan, ‘’Sangat penting bahwa para pengambil keputusan di seluruh Eropa menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan bidang utama.’’

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Investasi riset kesehatan yang lebih efektif dapat mencegah sistem perawatan kesehatan mencapai kerugian. Ini menjadi bahaya nyata mengingat meningkatnya beban kanker. Dan di beberapa negara yang alokasi dananya lebih baik, mereka dapat meningkatkan tingkat ketahanan hidup,’’ ungkapnya.

Analisa itu dipublikasikan di Lancet Oncology, termasuk layanan kesehatan, obat-obatan, dan kerugian yang dialami oleh penderita serta keluarga. Menurut tim peneliti dari Universitas Oxford dan King’s College London yang melakukan analisa data dari tiap 27 negara di Uni Eropa pada 2009.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook