KESEHATAN

Hindari Konsumsi 4 Buah ini Jika Anda Menderita Diabetes

Kesehatan | Senin, 01 Juli 2019 - 15:30 WIB

Hindari  Konsumsi 4 Buah ini Jika Anda Menderita Diabetes
Buah anggur siap panen.(jpnn.com)

RIAUPOS.CO- Bila sudah terdiagnosis diabetes, biasanya pola makan harus diatur sedemikian rupa. Alih-alih menyantap makanan manis yang sering dianggap sebagai musuh utama, biasanya penderita diabetes akan memilih buah-buahan sebagai alternatif sehat. Padahal, ada beberapa jenis buah yang juga harus dihindari karena bisa meningkatkan kadar gula secara cepat.

Diabetesi sangat dianjurkan untuk menghindari makanan dan minuman dengan indeks glikemik tinggi. Pada buah yang semakin matang, biasanya indeks glikemiknya akan makin tinggi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Indeks glikemik adalah kemampuan suatu makanan atau minuman dalam meningkatkan kadar gula darah. Kondisi indeks glikemik pada makanan banyak menjadi patokan diet bagi penderita diabetes. Mereka harus memperhatikan asupan nutrisi karena labilnya perubahan kadar gula darah yang terjadi pada fisiologi tubuh.

Rendah: <55

Sedang: 56-69

Tinggi: >70

Jika punya diabetes, hindari buah-buahan ini

Untuk penderita diabetes, konsumsi buah bisa menyehatkan, tetapi bisa juga sebaliknya. Agar gula darah tak melonjak, sebaiknya hindari buah-buahan ini.

1. Anggur

Anggur adalah buah yang dikonsumsi bersamaan dengan kulitnya, sehingga bisa menjadi sumber serat yang baik. Selain itu anggur juga merupakan sumber vitamin B6 yang bermanfaat untuk kesehatan otak dan memperbaiki mood.

Satu buah anggur berukuran kecil terdiri atas 1 gram karbohidrat, yang berarti 15 buah anggur sama dengan 1 porsi buah. Namun, karena ukurannya yang kecil, sering kali seseorang menyantapnya dalam jumlah banyak.

Buah anggur yang berukuran sedang biasanya memiliki indeks glikemik sekitar 59. Jadi, jika diabetesi mengonsumsi anggur secara berlebihan, gula darah bisa meningkat dengan cepat.

2. Pisang

Serat, baik yang mudah larut maupun tidak mudah larut, berperan penting untuk kesehatan Anda. Rekomendasi serat harian adalah 20 gram untuk wanita dan 26 gram untuk pria.

Satu buah pisang berukuran sedang dapat memenuhi 10-12 persen kebutuhan serat harian Anda. Namun sayangnya, buah pisang yang terlalu matang (ditandai dengan banyaknya bintik cokelat di kulitnya) mengandung kadar gula yang tinggi bila dibandingkan dengan buah pisang yang mentah.

Sebagai contoh, buah pisang yang kulitnya masih berwarna hijau memiliki indeks glikemik rendah, yaitu 30. Namun, pisang yang sudah matang dan berwarna kecokelatan bisa mengandung indeks glikemik yang sangat tinggi, yaiu 70. Jadi, jika ingin makan pisang, sebaiknya hindari yang terlalu matang.

3. Nanas

Nanas menawarkan kombinasi rasa asam dan manis yang khas dan menyegarkan. Menurut American Cancer Society, enzim bromelin yang terkandung di dalam nanas dapat memecahkan sejumlah protein yang ada di lambung dan mengurangi keluhan perut kembung dan begah.

Namun, di balik manfaatnya untuk tubuh, nanas yang terlalu matang dapat mengandung indeks glikemik yang tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, kadar gula darah bisa meningkat secara drastis.

4. Mangga

Tak hanya mengandung kadar serat yang tinggi, mangga juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti vitamin C, A, E, K, dan B. Selain itu mangga juga mengandung polifenol, triterpene, dan lupeol yang berfungsi sebagai antioksidan dan antiperadangan.

Satu cangkir mangga (165 gram) terdiri atas 99 kalori, 24,7 gram karbohidrat, dan 22,5 gula. Sama seperti buah-buahan yang disebutkan sebelumnya, mangga yang terlalu matang juga mengandung indeks glikemik tinggi, sehingga penderita diabetes tidak disarankan untuk mengonsumsinya.

Anggur, pisang, mangga, dan nanas yang terlalu matang sebaiknya dihindari jika Anda punya diabetes, apalagi jika dikonsumsi terlalu banyak. Batasi juga konsumsi buah lainnya seperti durian, sirsak, nangka, sawo, melon, semangka, peach, plum, dan kismis. Sebetulnya buah-buahan tersebut tidak terlarang. Memakannya boleh saja, tetapi kuncinya adalah tidak berlebihan dalam takaran porsi.(RN/RVS)

Sumber: JPNN.com

Editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook