228 KASUS SELAMA JANUARI

Dua Meninggal karena DBD di Riau

Kesehatan | Jumat, 01 Februari 2019 - 10:15 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Dua korban meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Riau, selama kurun waktu sebulan terakhir atau Januari 2019. Dua korban tersebut berasal dari Kota Dumai dan Kabupaten Indragiri Hulu.

  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yanti mengatakan, jika dibandingkan dengan  2018, angka kasus DBD pada Januari mengalami peningkatan. Jika pada 2018 di bulan Januari terjadi 97 kasus, pada Januari tahun ini sudah terjadi 228 kasus.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

  ‘’Memang terjadi kenaikan jumlah kasus yang cukup signifikan dibandingkan tahun kalau di bulan yang sama. Salah satu faktor penyebabnya yakni karena curah hujan yang masih tinggi pada awal tahun ini, dari total kasus DBD tersebut, dua korban diantaranya meninggal dunia,” katanya.

  Untuk daerah yang mengalami peningkatan kasus DBD cukup tinggi di antaranya Kabupaten Kampar yang tahun sebelumnya 7 kasus menjadi 12 kasus. Indragiri Hulu yang sebelumnya tidak ada kasus menjadi 69 kasus, Bengkalis yang sebelumnya 3 kasus menjadi 41 kasus, Siak sebelumnya 5 kasus menjadi 24 kasus dan Kota Dumai dari sebelumnya 18 kasus menjadi 23 kasus.

  “Kalau untuk kabupaten/kota lainnya cenderung terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya di bulan yang sama,” sebutnya.

  Terkait meningkatnya jumlah penderita DBD tersebut, Dinas Kesehatan Riau mengaku sudah turun ke lapangan dan mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Seperti memberantas sarang nyamuk dengan melaksanakan 3 M.

  “Kemudian kalau ada kasus DBD di suatu wilayah baru dilakukan pengasapan, namun jika belum ada kasus tidak efektif, karena pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa,” ujarnya.

  Kemudian, Mimi juga berharap setiap rumah hendaknya terdapat satu juru pemantau jentik (Jumantik). Karena menurutnya kalau lingkungan sudah dibersihkan, namun di dalam rumah masih ada penampung air yang tidak dibersihkan, maka ini akan menjadi sarang nyamuk.

  “Contohnya saja tempat penampungan air dispenser juga menjadi salah satu tempat berkembang biak nyamuk,” jelasnya.

  Jika dirincikan, berikut data kasus DBD yang terjadi di Riau pada Januari 2019, sebanyak 228 kasus. Pekanbaru 14 kasus, Kampar 12 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 9 kasus, Indragiri Hulu 69 kasus, Kuansing 15 kasus, Indragiri Hilir 4 kasus, Bengkalis 41 kasus, Dumai 23 kasus, Siak 24 kasus, Rokan Hilir 5 kasus, dan Kepulauan Meranti 3 kasus.

  Sedangkan Januari 2018 terdapat 97 kasus DBD di kabupaten/kota di Riau, diantaranya Pekanbaru 19 kasus, Kampar 7 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 7 kasus, Indragiri Hulu 0, Kuansing 17 kasus, Indragiri Hilir 5 kasus, Bengkalis 3 kasus, Dumai 18 kasus, Siak 5 kasus, Rokan Hilir 3 kasus, dan Kepulauan Meranti 4 kasus.(mng)

(Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook