SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Korban meninggal dunia yang tertular Covid-19 di Kepulauan Meranti terus bertambah. Pada Kamis (27/5/21) dua orang dinyatakan telah meninggal dunia setelah sehari sebelumnya seorang pasien mengalami nasib yang sama.
Kabar duka itu diungkapkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Kepulauan Meranti, Fahri SKm, kepada Riaupos.co.
"Hari ini (Kamis, red) ada 13 kasus baru di Kepulauan Meranti. Dua kasus meninggal dunia," ujarnya.
Dengan kejadian ini, tentunya menambah panjang daftar jumlah korban jiwa akibat Covid-19 di daerah setempat, yakni sebanyak 19 kasus. Diungkapkannya, sejak dilanda pandemi secara kumulatif terdapat 807 kasus yang tersebar di Kepulauan Meranti.
Walaupun demikian, 657 diantaranya telah dinyatakan sembuh. Sisa 131 orang pasien masih dirawat secara intensif oleh seluruh tenaga kesehatan daerah Kepulauan Meranti.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, dr Misri, menjelaskan, kasus Covid-19 mendominasi di Desa Tanjung Samak Kecamatan Rangsang, dengan status zona merah. Menyikapi kondisi itu, sebagai langkah percepatan penanggulangan langkah taktis dan strategis pun telah dilakukan.
Salah satunya seluruh nakes yang bertugas di sana akan dipimpin langsung olehnya.
"Jika biasanya saya bolak-balik dari Selatpanjang ke Desa Tanjung Samak lewat jalur laut beberapa jam, mulai besok saya berkantor di sana untuk memimpin seluruh nakes," ujarnya.
Keputusan tersebut untuk memperkuat indentifikasi penularan dengan melakukan observasi terhadap potensi lonjakan. Termasuk penularan dengan melakukan pemeriksaan, tracing, perawatan yang merupakan bagian dari upaya penanganan.
Selain itu, sebelum ini juga Satgas Covid-19 setempat telah membangun 103 posko siaga di seluruh desa dan kelurahan. Menurutnya dengan langkah tersebut agar satgas yang bertugas di desa dan kelurahan lebih intensif merespons kepatuhan protokol kesehatan wilayahnya masing masing.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Hary B Koriun