ADIL DAN ASMAR MAMPU WUJUDKAN SEJUMLAH JANJI UNTUK MERANTI

Setahun Berlayar di Tengah Pandemi

Kepulauan Meranti | Rabu, 02 Maret 2022 - 09:25 WIB

Setahun Berlayar di Tengah Pandemi
Bupati H Muhammad Adil SH MM dan Wakil Bupati AKBP (Purn) H Asmar (ISTIMEWA)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Satu tahun menjalankan roda pemerintahan sejak dilantik 26 Februari 2021 lalu, bukanlah waktu yang panjang untuk mengukur keberhasilan seorang pemimpin. Apalagi di tengah badai pandemi yang meruntuhkan berbagai sendi kehidupan, seperti ekonomi, sosial, budaya hingga sektor lainnya.

Sebagaimana diketahui dalam satu tahun pertama ini, Bupati H Muhammad Adil SH MM dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar tancap gas membangun pondasi pemerintahan, hingga membuka jalan pembangunan ke depan. Dalam waktu cukup singkat, berbagai kebijakan dan kerja sama telah dilakukan sebagai upaya perwujudan visi misi menuju Meranti Cerdas, Maju, dan Bermartabat. Di antaranya;


Program Kuliah Gratis bagi Anak Meranti
Sebagai kabupaten tertinggal, terisolir dan termiskin di Riau, Kepulauan Meranti dinilai kekurangan sumber daya manusia akibat minimnya tingkat pendidikan warganya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Meranti mengusung program Meranti Cerdas dengan memberikan bantuan pendidikan tinggi bagi anak-anak Meranti. Hingga akhir masa jabatannya, Bupati Adil menargetkan 5.000 sarjana, 500 master dan 200 doktor. Termasuk mencetak puluhan dokter umum dan dokter spesialis bagi anak Meranti yang berprestasi. Melalui program ini, Bupati Adil menginginkan tidak ada lagi warganya yang tidak bisa melanjutkan kuliah hanya karena terkendala biaya.

"Semuanya bisa mendapatkan program ini. Mau dia anak petani, nelayan, pegawai. Tidak ada sistem rekom merekom. Kalau dia lulus seleksi maka dia yang berhak," kata Adil.

Ditambahkan Kepala Bagian Kesra Setdakab Kepulauan Meranti, Hasan, saat ini sudah ada 19 kampus yang telah menandatangani nota kesepahaman terkait bantuan pendidikan bagi mahasiswa asal Meranti.

"Jadi anak Meranti yang ingin mendapatkan program ini harus kuliah di kampus yang sudah kita MoU-kan. Karena bantuan pendidikan itu kami titip langsung ke kampusnya untuk pembayaran uang semester," jelas Hasan.

Adapun 19 kampus tersebut yakni; 1. Universitas Riau; 2. UIN Suska Riau; 3. Universitas Islam Riau Pekanbaru; 4. Universitas Muhammadiyah Riau; 5. Universitas Lancang Kuning; 6. STIKES Payung Negeri Pekanbaru, 7. STIKES Tengku Maharatu Pekanbaru; 8. STMIK Hang Tuah Pekanbaru; 9. STAI Nurul Hidayah Selatpanjang; 10. STKIP Meranti; 11. Politeknik Caltex Riau; 12. Universitas Sumatera Utara (USU); 13. STAIN Bengkalis. Seterusnya ke 14. Politeknik Negeri Bengkalis; 15. Universitas Negeri Yogyakarta; 16. Universitas Gadjah Mada; 17. Universitas Islam Indonesia; 18. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 19. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Kesehatan Warga Meranti 100 Persen Ditanggung
Pengalaman sebagai anggota DPRD tiga periode, dari kabupaten hingga provinsi, membuat Adil paham betul dengan berbagai persoalan kesehatan di tengah masyarakat. Sebagai wakil rakyat dirinya kerap mendengar laporan dan diminta bantuan oleh masyarakat dalam mendapatkan fasilitas layanan kesehatan. Berangkat dari semangat melayani, sebagai kepala daerah dan penguasa anggaran yang memiliki wewenang, Adil tengah melaksanakan program jaminan kesehatan bagi warganya. Kini Meranti yang tidak memiliki jaminan BPJS, terutama bagi warga kurang mampu, telah bisa mendapatkan layanan kesehatan hanya bermodalkan KTP saja.

Bahkan orang nomor satu Kepulauan Meranti itu sudah menjalin MoU dengan berbagai rumah sakit di dalam dan di luar Riau. Hal itu dalam rangka menjamin kesehatan warganya yang berada di berbagai daerah, baik untuk bekerja atau sedang menuntut ilmu. Tidak hanya itu, baru-baru ini Pemkab Kepulauan Meranti sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta. Dengan hal tersebut, maka warga Meranti yang berada di Kota Pelajar itu bisa mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit rujukan nasional berstandar internasional itu, cukup menggunakan KTP saja.

Bahkan, dalam pertemuan itu Bupati juga memerintahkan kepala Dinas Kesehatan dan RSUD Kepulauan Meranti menjajaki program Sister Hospital. Yang mana, lewat program tersebut, RSUD Meranti akan mendapat pendampingan dari RSUP Dr. Sardjito, baik dalam pendidikan, pelatihan maupun riset. Menurut Adil, program tersebut sejalan dengan visi misinya menjadikan RSUD Meranti menjadi rumah sakit rujukan dengan tipe B. Sehingga warganya tidak perlu lagi harus keluar kota dengan jarak yang jauh hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan. "Di Meranti itu ada 10 puskesmas dan 1 rumah sakit dengan tipe C. Saya berharap lewat program sister hospital itu nantinya bisa menaikkan tipe RSUD Meranti hingga bisa menjadi rumah sakit rujukan," harap Adil.

Bupati Meranti itu juga bersikap tegas dengan aparatur pemerintahan di jajarannya. Terutama bagi petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat baik di rumah sakit daerah ataupun puskesmas. "Segera tangani, diperiksa pasien yang datang. Jangan malah ditanyakan administrasinya dulu. Ayo layani dengan hati. Jangan main-main, jika ditemukan akan saya evaluasi," tegasnya.

Hingga saat ini, Pemkab Kepulauan Meranti telah menandatangani MoU dengan berbagai rumah sakit. Adapun rumah sakit tersebut terdiri dari 1. Rumah Sakit Umum Daerah M. Sani Tanjungbalai Karimun; 2. RS. Awal Bross Grup Pekanbaru; (Riau - Kepri); 3. RSUD Bengkalis; 4. RSUD Kota Dumai; 5. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

KTP Sehari Jadi
Administrasi kependudukan dan catatan sipil memang bukan termasuk dalam kategori pelayanan dasar. Tetapi Admindukcapil menjadi dasar bagi seluruh pelayanan publik seperti kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Karena semua layanan itu membutuhkan identitas kependudukan yang akurat dan update. Berangkat dari hal itu, Adil memandang data kependudukan memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan, perencanaan dan evaluasi pembangunan yang dilakukan pemerintah kabupaten.

Mulai dari awal memerintah, dirinya mengawal terus kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kepulauan Meranti. Adil mengusung slogan ketuk pintu layani dengan hati. Dia ingin dinas terkait melakukan jemput bola dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Lebih lanjut menurut Adil, warganya yang mengurus KTP-el harus bisa dilayani hingga siap dalam satu hari. Begitu juga bagi warga dan lansia dan sakit, Disdukcapil diminta datang langsung merekam data warga ke rumah yang bersangkutan. "Saya tidak main-main. Ayo jemput bola, ketuk pintu layani dengan hati. Saya terus memantau laporan masyarakat yang dikirim langsung lewat HP," tegasnya.

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook