SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Akhir-akhir ini, korban dampak keganasan buaya di sejumlah desa menghantui warga Kepulauan Meranti. Seperti pekan ini saja dua orang berturut-turut jadi korban hingga meninggal dunia.
Lokasi kedian berlangsung di Sungai Suir Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur dan Sungai Penyagun, Desa Penyagun Kecamatan Rangsang. Menindaklanjuti kondisi ini, reptil air tersebut menjadi buruan dan didapati oleh sejumlah warga.
Informasi ini diterima Riau Pos, melalui Kepala Unit siaga SAR Kepulauan Meranti Yoffi Arianto, Ahad (25/11/2022), Korban pertama adalah Slamet Ma'arif (37) warga Desa Kriting, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen.
"Korban hilang setelah diterkam buaya ketika menaikkan tual sagu ke atas kilang. Peristiwa itu terjadi di Sungai Suir Kiri, Desa Lukun, kemarin," ujarnya.
Korban sudah ditemukan pagi ini, Senin (26/12/2022) sekira pukul 09:00 WIB. Kondisinya sudah tidak bernyawa dengan kedua tangannya putus. Kabar ditemukan jasad korban diinformasikan oleh Wakapolsek Tebing Tinggi, Ipda Iskandar.
"Korban susah ditemukan pagi ini, kami sedang menuju TKP," ujarnya.
Beberapa jam sebelum korban ditemukan, warga gerah dan memburu keberadaan buaya yang dianggap sebagai pemangsa. Bahkan perburuan tersebut menggunakan jasa pawang dan berhasil diamankan. Demikian disampaikan oleh Kepala Desa Lukun, Anwar Din kepada awak media.
"Sempat diburu menggunakan keahlian pawang dan berhasil. Ketika dibawa ke darat warga memilih membelah perut buaya untuk memastikan keberadaan korban. Ternyata perutnya kosong. Padahal sebelum itu pawang sudah bilang kalau buaya ini bukanlah pemangsa. Tapi warga gerah dan tetap ingin memastikannya," ujarnya.
Korban kedua, seorang warga Desa Penyagun, Kecamatan Rangsang yang diserang Buaya ketika sedang mengikatkan tual sagu di dalam sungai, Ahad (25/12/2022) sore.
Kejadian yang menimpa korban bernama Zainal Bin Tahar (50) itu terjadi pada pukul 16:00 WIB, di sungai Desa Penyagun. Hal tersebut dibenarkan oleh saudara kandungnya.
"Kejadian saat itu, di mana adik saya sedang bekerja untuk mengikatkan tual sagu ke pohon dan pada saat itu langsung diserang oleh Buaya," kata abang kandung Zainal,
Muhammad Nur.
Sementara itu keterangan dari Kepolisian, melalui Kapolsek Rangsang Iptu AGD Simamora SH MH menyebutkan, peristiwa itu pukul 16:00 WIB di Sungai Penyagun tepatnya di Parit Wak Aji.
"Kejadian berlangsung saat korban ingin melansir tual (batang) sagu. Semua saksi pada saat melakukan pencarian terhadap korban, mereka melihat Buaya dengan panjang kurang lebih 5 meter membawa korban ke arah hulu sungai," jelasnya.
Saat ini korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, dimana kondisi kedua kalinya sudah putus akibat terkaman Buaya tersebut.
Bahkan terhadap buaya yang dianggap sebagai pemangsa dua korban sempat menjadi buruan warga dan pada akhirnya berhasil ditangkap. "Namun buaya itu di apakah yang belum dapat informasi. Kita sudah perintahkan oleh Bhabin untuk melepas buaya tersebut jauh di permukiman warga. Tapi nanti kalau sudah dapat informasinya saya kabari lagi," ujarnya.
Dari rangkuman berita Riau Pos sebelumnya. Kejadian yang sama juga berlangsung pada pekan kedua September 2022 lalu. Dua orang korban terdiri dari Supargih 63 tahun dan Sukiman 44 tahun.
Kejadian yang menimpa Supargih berlangsung pada 27 September 2022 pagi. Tujuh hari sebelumnya, kejadian serupa juga dialami Sakiman pria usia 44 tahun 20 September 2022. Kejadian yang menimpa kedua korban, ketika melansir botongan batang sagu yang dijadikan bahan dasar kilang produksi tepung sagu setempat.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman