SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Aparat penegak hukum menerjunkan anjing pelacak di salah satu kantor dan gudang ekspedisi jasa angkutan laut Jalan Tebingtinggi, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis, (22/9/2022).
Langkah tersebut dikabarkan masuk dalam rangkaian penindakan dan gagalnya dugaan penyelundupan 2 kilogram narkoba jenis sabu di Kepulauan Meranti, kemarin (20/9/2022) malam.
Pantauan Riaupos.co di lapangan tak jauh dari kantor ekspedisi kapal lintas batas ditutup sejak pagi. Pemeriksaan dilakukan oleh aparat kepolisian bersama bea dan cukai. Di sana juga tampak seekor anjing pelacak warna hitam bersama mereka.
Menurut keterangan Kasi Penindakan dan Penyidikan (P2), Kantor Bea dan Cukai Bengkalis, Eko Bramantio ketika merespon pesan elektronik awak media, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku masih melakukan rangkaian pemeriksaan bersama aparat kepolisian.
"Masih belum selesai. Jadi belum bisa memberikan keterangan. Belum tau juga selesai kapan. Mudah-mudahan bisa cepat lah," ujarnya.
Pemilik Ekspidisi Jasa Angkutan Laut Jalan Tebingtinggi, Kecamatan Tebingtinggi yang kerap disapa Asian mengaku jika saat ini kantor dan gudangnya sedang diperiksa. Bahkan pemeriksaan menggunakan anjing pelacak.
"Iya sekarang sedang diperiksa dengan anjing pelacak dari polisi dan Bea Cukai," ungkapnya kepada awak media, Kamis (22/9/2022) siang.
Awak media tidak diperbolehkan memantau proses pemeriksaan, alasan Asian jika dirinya tidak diberikan izin oleh aparat yang sedang bertugas. "Dilarang untuk masuk karena mereka sedang kerja. Jadi tidak boleh," ujarnya.
Cerita Asian, besar kemungkinan pemeriksaan termasuk dalam rangkaian penindakan yang berkaitan dengan penindakan 2 kilogram serbuk yang melibatkan anggotanya di lapangan, kemarin (20/9/2022) malam. "Kemarin tiga orang ditangkap. Kabarnya bawa sabu 2 kilogram. Salah seorang dari mereka anggota kita. Sementara dua orang lainnya bekas anggota," ujarnya.
Namun ia mengaku jika anggotanya tersebut baru saja bekerja sebagai awak kapal miliknya. Sementara dua ornag lainnya bekas karyawannya. "Seorang itu baru aja bekerja. Bahkan baru dua trip ikut. Memang baru bekerja. Saya tidak begitu tau latar belakangnya. Dua lagi mantan anggota saya," ungkapnya.
Mereka kabarnya ditangkap tidak jauh dari kantor ekspidisi miliknya. "Penangkapan kemarin. Lokasi penangkapan tak jauh dari sini," ujarnya.
Kembali ditegaskan Asian tidak tau apa yang sedang terjadi. Apalagi cerita soal narkotika. Walaupun demikian Ia bersyukur terhadap penindakan tersebut, sehingga dengan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh anggota di lapangan.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi