SELATPANJANG (RIAUPOS.CO)- Ekowisata Mangrove Jembatan Pelangi yang dibangun Pemerintah Desa Banglas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, berhasil meraih Penghargaan tingkat Nasional.
Penghargaan itu diterima Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat, dari Kementerian Pariwisata RI, bertempat di Hotel Ayana, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis malam (21/5/2021).
"Tadi malam berdasarkan informasi dari Kadis Pariwisata kita berhasil meraih penghargaan Juara III Anugerah Pesona Indonesia Kategori Ekowisata Terpopuler untuk Ekowisata Mangrove Jembatan Pelangi Desa Banglas," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Kepulauan Meranti, Rudi Alhasan.
Dijelaskan Rudi, penghargaan ini merupakan yang ketigakalinya diraih Kabupaten Kepulauan Meranti di bidang pariwisata. Pertama, Penghargaan Nasional Iven Wisata Perang Air; Lari di Atas Tual Sagu; dan Ekowisata Mangrove Jembatan Pelangi Desa Banglas.
"Alhamdulillah Ekowisata Mangrove Jembatan Pelangi ini merupakan yang ketigakalinya.Terima kasih kita ucapkan kepada Bupati Kepulauan Meranti, Kepala Desa Banglas dan seluruh masyarakat atas dukungannya hingga diraihnya penghargaan ini," ucap Rudi menirukan Kadis Parpora Rizki Hidayat.
Ia berharap penghargaan ini nantinya mampu menambah memotivasi semua pihak untuk lebih serius lagi dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Meranti makin baik lagi di masa yang akan datang.
Dengan majunya dunia pariwisata di Kabupaten Kepulauan Meranti diharapkan juga akan memberikan multiplier effect yang baik bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kepulauan Meranti.
"Semoga dengan majunya wisata Meranti mampu meningkatnya kesempatan berusaha bagi penduduk khususnya warga tempatan serta menyerap tenaga kerja yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk. Dan yang tak kalah penting dapat membawa Meranti lebih dikenal lagi di tingkat nasional dan dunia" ujar Rudi.
Ekowisata Mangrove Jembatan Pelangi adalah buah karya jajaran Pemerintah Desa Banglas di bawah kepemimpinan mantan Kepala Desa Samsurizal SH. Objek wisata di tepian Sungai Suir itu dibangun dengan dana desa dan kini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Banglas.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Hary B Koriun