Pelabuhan Mengkapan Siak Ditutup Pemprov, Meranti Kecewa

Kepulauan Meranti | Kamis, 18 Juni 2020 - 11:19 WIB

Pelabuhan Mengkapan Siak Ditutup Pemprov, Meranti Kecewa
Beberapa penumpang Naga Line dari Pekanbaru tujuan Selatpanjang turun ke dermaga, Tanjung Harapan jauh sebelum pandemi Covid-19.(DOK.RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Pemberlakuan operasioal angkutan umum laut Kepulauan Meranti tujuan Pekanbaru melalui Pelabuhan Mengkapan Siak, gagal. Padahal KSOP Kelas II Selatpanjang telah memberi restu beberapa armada untuk beroperasi, Jumat (19/6/20) mendatang. 

Kondisi itu ditengarai terbitnya surat penerapan pembatasan perjalanan angkutan laut oleh Pemprov Riau belum lama ini. Di dalam surat tersebut, Pemprov Riau meminta kepada Pemda Siak untuk menutup operasional pelabuhan Mengkapan hingga awal Juli 2020 mendatang. 


"Iya sebenarnya akan ada dua kapal yang beroperasi Jumat mendatang. Tapi itu gagal, karena pelabuhan mengkapan ditutup berdasarkan surat tersebut," ujar Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan, KSOP Kelas II Selatpanjang, Ade Kurniawan kepada Riau Pos, Kamis (19/6/20) siang. 

Menyikapi kondisi itu Ade mengaku kecewa. Karena surat tersebut tidak diteruskan dengan tembusan kepada pihaknya, sehingga menurutnya tanpa disengaja menimbulkan keputusan yang berlawanan. 

"Kami tidak tau. Semula Pelabuhan Mengkapan telah dibuka. Namun ditutup kembali tanpa sepengetahuan kita. Semestinya surat itu ditembuskan ke kita juga sehingga tak menimbulkan keputusan yang berlawanan," ujarnya. 

Kekecewaan yang sama juga datang dari warga. Dengan kebijakan itu akses warga yang hendak berpergian ke ibukota propinsi menjadi terhambat. Kapal penumpang regular yang biasa melayani jalur tersebut tak diberi ruang untuk beroperasi. 

Husnalita, salah seorang warga Selatpanjang yang berprofesi sebagai Notaris dan PPAT menuliskan kekecewaan nya akibat keputusan ini.

Speed (kapal cepat) ke ibukota Propinsi Riau di cancel lagi ya…capekkdeehhhhhh,” tulisnya pada akun media sosial Fabcebook miliknya.

Sementara itu, banyak warga Kepulauan Meranti berharap pemerintah propinsi Riau dalam hal ini Dinas Perhubungan dapat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Mengingat besarnya biaya yang diperlukan untuk sampai ke Pekanbaru jika transportasi regular tidak beroperasi.

"Bayangkan, kami harus mencarter speed boat atau kempang jika hendak pergi ke Pekanbaru. Belum lagi resiko perjalanan dimana kondisi jalan yang tidak terlalu bagus. Jadi kami mohon kepada Dishub Riau membuka kembali pelabuhan. Tinggal perketat saja protokol pengamanan terkait penyebaran Covid-19 ini," ujar Apit, warga Selatpanjang. 

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook