SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - MV Trans Jet armada Kepulauan Meranti tujuan negara tetangga Malaysia batalkan keberangkatan sehari setelah pelepasan perdana. Padahal pelepasan keberangkatan perdana itu sempat dilaksanakan secara simbolis oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti H Asmar dari Pelabuhan Tanjungharapan Selatpanjang menuju Minyak Beku Batu Pahat, Malaysia.
Tadinya peluncuran ini juga menjadi jawaban setelah membeludaknya penumpang sejak beberapa waktu terakhir akibat adanya regulasi terbaru yang mengatur warga Kepulauan Meranti tidak lagi bisa berangkat ke Malaysia lewat jalur Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Bahkan dari data yang diterima, Kamis (13/7) lalu, tidak kurang dari 700 orang calon penumpang harus menahan kekecewaannya karena tidak kebagian tiket hingga tidak bisa berangkat.
Pengurus Kapal MV Trans Jet, Joni, mengatakan, tertundanya keberangkatan dikarenakan terjadinya kerusakan pada electronic diesel control (EDC) pada mesin starboad side (mesin kanan). “Karena adanya kerusakan mesin, Kapal MV Trans Jet pada hari ini tidak bisa beroperasi seperti biasanya. Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada calon penumpang,” ungkap Joni kepada Riau Pos.
Dia mengatakan, saat ini mereka telah memanggil mekanik dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau untuk melakukan perbaikan pada kapal tersebut. Hanya saja dia belum bisa memastikan kapan tepatnya armada itu akan bisa kembali beroperasi. “Hari ini kita sudah panggil mekanik, seandainya sore ini bisa selesai, besok sudah bisa berangkat,” jelasnya.
Akibat penundaan tersebut, dikatakannya, menyebabkan 128 orang calon penumpang terpaksa harus menunda keberangkatannya kembali.
Saat ini dijelaskannya dengan adanya penambangan MV Trans Jet, setiap hari Kapal menuju Malaysia tersedia dari Selatpanjang, Kepulauan Meranti.
Setiap harinya MV Trans Jet dan MV Pintas Samudra 88 bergantian membawa penumpang dari Selatpanjang dengan kapasitas terbatas. Di mana MV Trans Jet bisa membawa 128 penumpang, sedangkan MV Pintas Samudra 88 bisa membawa 111 penumpang.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang