MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Penegakan hukum terhadap penyebab tewasnya Abdul Hamid (40), korban insiden penembakan di Pos SPKT Polres Kepulauan Meranti, Rabu (11/3) kemarin, diserahkan seutuhnya kepada Propam Polda Riau.
Hal itu disampaikan Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK kepada Riau Pos. Ambil alih pemeriksaan untuk menjaga independensi proses penyelidikan.
"Yang pasti ini ditangani oleh Propam Polda Riau, kalau kami yang melakukan nantinya akan menimbulkan tanggapan lain dari masyarakat," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya disampaikan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Rabu (11/3/20) pukul 16.00 WIB, seorang anggota SPK Polres Kepulauan Meranti, Brigadir Rizki Kurniawan dihadang seorang pria tak dikenal saat di perjalanan menuju rumah sakit.
Pria yang menghadang anggota polisi itu mengenakan jaket warna hitam yang membawa sebuah tas sandang warna hitam. "Menurut informasi dari warga, lelaki itu melakukan penghadangan kepada setiap pengendara sepeda motor yang melintasi jalan Insit. Karena meresahkan masyarakat, kemudian laki-laki tak dikenal tersebut dibawa ke Mapolres Kepulauan Meranti," sebut Sunarto.
Setibanya di pos jaga Polres, lanjut dia, petugas mencoba menenangkan pria tersebut. Petugas juga menanyakan alamat dan alasan mengapa melakukan keributan di Jalan Insit.
Pria itu menjawab dengan nada keras. Dia mengaku tinggal di Jalan Perjuangan, Selatpanjang. Tak hanya itu, pria itu juga dengan nada tinggi mengaku bahwa dirinya tidak senang karena sepeda motor ditilang.
Petugas mencoba untuk menenangkan pria itu. Ketika petugas meminta tas yang dibawanya untuk diperiksa, pria tersebut menolak dan marah-marah.
"Yang bersangkutan marah dan memukul meja piket SPK yang mengakibatkan monitor komputer terhempas," kata Sunarto. Melihat aksi tersebut, sambung dia, petugas jaga memanggil anggota piket Reskrim untuk menenangkan pria itu.
Namun, pria itu tidak bisa mengontrol emosi dan mengajak petugas piket Reskrim untuk berduel. Akan tetapi, ajakan itu tidak dilayani petugas.
"Dia mau menyerang anggota dengan menggunakan paralon. Melihat situasi tersebut, petugas mencoba menenangkannya. Namun, yang bersangkutan malah mengejar petugas di ruang penjagaan sambil mengeluarkan badik dari pinggangnya dan mencoba melukai petugas," terang Sunarto.
Karena membahayakan keselamatan petugas, sambung dia, pria tersebut tersebut terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas. "Yang bersangkutan MD (meninggal dunia, red) di tempat," ujar Sunarto. (wir)