SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - DINAS Komunikasi, Infomatika, Statistik dan persandian (Diskominfotik) Kabupaten Kepulauan Meranti memberikan bekal seluruh ASN terhadap aplikasi smart absensi yang baru saja mereka luncurkan. Sosialisasi itu melibatkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kepulauan Meranti yang dibuka langsung oleh Sekda Bambang Suprianto, Kamis (12/5).
Bambang menegaskan, untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang prima, maksimal dan baik, memang harus dimulai dengan peningkatan disiplin seluruh ASN.
"Absensi elektronik ini sangat baik untuk pegawai, karena dengan aplikasi ini kita akan mengontrol kinerja ASN khususnya. Karena pemerintah mengharapkan pejabat yang benar-benar bekerja dan maksimal melayani masyarakat" terangnya.
Bambang juga berharap kepada Diskominfotik dan BKPSDM dapat meningkatkan aplikasi ke arah single salary. Hendaknya dapat melihat dan menilai langsung kinerja ASN secara cepat tepat, dan akurat hanya lewat genggaman gadget.
"Saya harapkan juga Diskominfotik dan BKPSDM dapat terus mengembangkan aplikasi ini ke arah single salary. Tujuannya agar pemerintah dapat melihat kinerja pegawainya dan dapat menilai langsung," tegasnya.
Plt Kepala Diskominfotik Muhlisin SKom menjelaskan, tujuan sosialisasi pengelolaan absensi elektonik berbasis android dalam rangka memberikan pemahaman bagi seluruh ASN. Seperti tata cara pengelolaan dan pengoperasian aplikasi yang sempat diluncurkan oleh Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM, beberapa hari lalu.
"Kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada seluruh Kepala OPD cara mengelola absensi tersebut," ungkapnya.
Untuk itu ia perlu dukungan dari masing-masing kepala OPD bisa menerapkan aplikasi terkait. Dan pihaknya sedia mengevaluasi sistem tersebut atas masukan dari seluruh ASN selaku end user (pengguna).
Ditambahkan oleh Kepala Bidang APTIKA Diskominfotik Amat Safii MKom, sebagai penggagas aplikasi dia membeberkan perbandingan efektivitas sistem ini dengan sistem fingerprint.
"Alasan tidak memilih absensi fingerprint dan memilih berbasis smartphone karena tata letak georafis yang berpulau. Absensi fingerprint tidak mendukung karena mobilitas pegawai yang cukup tinggi. Bisa saja pagi berada di lingkungan kantor, kemudian siang melakukan tugas sampai ke pulau seberang atau ke kecamatan lain. Yang tidak bisa pulang cepat sehingga sulit untuk melakukan absensi elektronik secara fingerprint. Kalau ini cukup di genggaman," ungkapnya.
Ia juga menegaskan jika aplikasi tersebut merupakan sistem yang baru bagi ASN di Kepulauan Meranti. Setelah sistem absensi ini berjalan maka akan dikelola langsung BKPSDM Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai pelaksana sesuai nomenklatur tentang kedisplinan pegawai.(ose)
Lapoiran WIRA SAPUTRA, Selatpanjang