Mereka tampak bersemangat, setelah mengikuti beberapa rangkaian tahapan pembinaan jauh-jauh hari sebelumnya.
Kasi Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Meranti, Maryana, membeberkan aksi SPI diimplementasikan dengan mengadopsi benih, pembibitan mangrov, hingga menunjukkan cara pengolahan sampah yang benar kepada ratusan peserta.
"SPI di Kepulauan Meranti hanya menunjuk SMK N I Tebingtinggi menjadi salah satu dari sembilan sekolah menengah atas di Indonesia untuk mengikuti program tersebut. Namun dalam tahapan aksi kami melibatkan sekolah lain agar ikut sama," ujarnya
Menurutnya, program SPI sebagai bentuk upaya pemerintah dalam menanamkan kepedulian para peserta didik dalam menjaga kelestarian laut, pesisir dan pulau-pulau di Kepulauan Meranti. Karena daerah itu masuk pada kategori daerah yang rentan terhadap bencana dan perubahan iklim.
Kasi Konservasi, dan Rehabilitasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Aprilia Yunita memperjelas, jika SPI di Indonesia ini ada sembilan sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan program ini. Salah satunya di Meranti, yaitu SMKN 1 Tebingtinggi. Khusus di daerah tersebut perdana sejak SPI diluncurkan 2013 lalu.
Terdapat empat prinsip pembelajaran yang dikemukankan oleh pihaknya kepada peserta didik SPI, mulai dari mengamati, menganalisa, mengajarkan, dan beraksi. Untuk Meranti pihaknya lebih fokus ke mangrove dan sampah.
"Semula kita juga lakukan bersih pantai, siswa juga diminta untuk mengamati. Setelah diamati mereka baru akan beraksi seperti hari ini," ujarnya.
Atas terlaksananya program tersebut ia berharap siswa yang telah mendapat bimbingan bisa mengimplementasikan pengetahuan dan kepeduliannya, "Minimal dapat meningkatkan rasa kepedulian di diri mereka sendiri," ujarnya.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Asisten I Bidang Pembangunan Daerah, Setdakab Kepulauan Meranti, Syamsuddin SH, MH sekaligus mengupresiasi program tersebut.
Walaupum wewenang terhadap kelautan tidak lagi berada di tangan Pemkab Meranti, namun untuk konservasi di perairan Kepulauan Meranti menjadi tanggung jawab bersama.
"Semua punya tanggung jawab yang sama, dari pemerintah hingga masyarakat. Minimal dengan terlaksananya program itu dapat memupuk perhatian kita dalam menjaga laut kita agar tidak tercemar. Mudah mudahan kedepan program itu dapat berlanjut tahun depan," ungkapnya.