SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - SELAIN sagu dan kopi, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH MM mulai mengembangkan potensi kelapa. Tentunya sebagai salah satu langkah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Menuju ke sana, Adil tampaknya sedang membidik peluang dari seluruh pihak terkait, mulai dari pemerintah melalui kementerian hingga potensi investor. Menindaklanjuti peluang itu juga dalam waktu dekat, Adil beserta jajaran akan menghadiri pertemuan bersama para investor penghasil kelapa di India dan Sri Langka.
Demikian dibeberkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Afrinal Yusran, Selasa (9/8) siang. Diungkapkannya, agenda tersebut menindaklanjuti hasil kunjungan dan pertemuan mereka sebelumnya.
Kunjungan yang dimaksud seperti duduk semeja dengan jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan, Perdagangan dan Direktur Eksekutif International Coconut Community (ICC) Dr Jelfina C Alouw.
"Setelah pertemuan kemarin, nanti akan ada tindaklanjutnya terhadap upaya pengembangan potensi kelapa di Kepulauan Meranti. Jadi tidak hanya sagu dan kopi saja. Kini Bupati juga sedang fokus kepada pengembangan kelapa," ujarnya.
Secara rinci agenda lanjutan direncanakan berlangsung pada 26 Agustus 2022 mendatang dengan investor dari Sri Langka. Setelah itu Kementerian Perkebunan dan ICC juga akan menggelar pertemuan investor penghasil kelapa di India, termasuk pembahasan pengembangan industri hulu dan hilir kelapa di Indonesia.
"Tentunya potensi ini harus dikembangkan. Karena dari data yang kami terima saat ini luas perkebunan kelapa di Kepulauan Meranti tercatat 32.515 hektare dengan rata-rata produksi mencapai 29.257 ton per tahun," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil mengucapkan apreasiasi dan berterima kasih terhadap upaya dan perhatian yang diberikan oleh ICC dan seluruh pihak terkait.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini pemkab terus menggesa berbagai macam fasilitas penunjang untuk memudahkan para petani kelapa yang ada di Meranti. Di antaranya dengan meningkatkan fasilitas jalan poros yang menjadi jalur utama untuk mengangkut hasil panen petani.
"Tentunya kita menargetkan ada industri hilir kelapa di Meranti. Jadi kelapa kita dapat meningkat nilai ekonominya," sebut Adil.
Terkait tawaran dari ICC untuk mendatangkan investor Sri Lanka, Adil sangat berharap hal itu bisa terlaksana. Pemkab Meranti akan memberikan kemudahan dan membantu pengurusan izin yang diperlukan bagi investasi hilir kelapa tersebut.
"Kita siap menyambut dan mempermudah investor yang masuk. Jangan takut berinvestasi di Meranti, kita jamin iklim usaha yang aman dan kondusif," katanya.
Lebih jauh Adil menilai, dengan adanya industri hilir kelapa di Meranti, bukan hanya meningkatkan nilai ekonomis tanaman nusantara itu saja. "Tapi akan ada multiplier efect secara ekonomi, baik terhadap penyerapan tenaga kerja maupun pelaku UMKM di Meranti. Untuk itu kami berharap agenda ini berjalngsung tanpa kendala," tutupnya.(wir)