KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran Hutan Lindung Pulau Rangsang Makin Meluas

Kepulauan Meranti | Jumat, 10 Januari 2020 - 13:40 WIB

Kebakaran Hutan Lindung Pulau Rangsang Makin Meluas
Tim pemadam asal Meranti berjibaku di hutan lindung Desa Penyagun, Pulau Rangsang, Jumat (10/2/20) pagi. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Penyagun, Pulau Rangsang yang berlangsung sejak Kamis (9/1/20) kemarin semakin meluas. Level confidence di atas 70 persen. 

Titik api yang terdeteksi persis di hutan lindung perbatasan Desa Penyagun dan Desa Gemal Sari, Kecamatan Rangsang, Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti. 


Seperti dikatakan oleh Kasi Karhutla dan Kecelakaan BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus kepada Riau Pos. Dari satu hektare, saat ini Jumat (10/1/20) siang, titik api meluas sekira empat hektare.

Titik api berada di lokasi bekas hutan yang pernah terbakar pada 2014 silam. Kondisi hutan seperti semak belukar. 

Walaupun demikian, ia mengaku penyebaran titik api masih aman terkendali. Ditambah dengan ketersediaan sumber air yang mencukupi. 

"Titik api masih terkendali. Saat ini persediaan air dipasok dari tasik dengan rollfire yang disambung tiga puluh set dari mesin pemadam menuju lokasi titik api," ungkapnya. 

Saat ini proses pemadaman dipimpin langsung oleh Danramil 02/02 Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti Mayor Inf Irwan, didukung tim pemadaman yang terdiri dari 10 orang jajaran BPBD, 5 orang TNI, 6 orang Polri, 20 orang MPA, 8 orang dari perusahaan perkebunan, dan 30 orang masyarakat desa setempat. 

Selain itu dibeberkan Eka, untuk memperkuat proses pemadaman, pihaknya juga akan ada tambahan personil dipimpin langsung oleh Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat. 

"Tambahan personil dari polisi sedang menuju ke lokasi yang dipimpin langsung oleh pak Kapolres," ujarnya. 

Terhadap ketersediaan peralatan pemadam mencukupi. Didukung oleh tiga unit mesin ministrek, 25 roll fire hose dan beberpa peralatan pendukung lainnya.

Laporan: Wira Saputra
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook