SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - PT PLN (Persero) ULP Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti memberikan gambaran jika ketersediaan pembangkit surplus, jelang hingga berlangsungnya Tahun Baru Imlek 22 Januari 2023 mendatang.
Manager PLN ULP Selatpanjang, Richard Tambunan mengaku telah melakukan rangkaian pemetaan pemakaian saat tibanya hari puncak perayaan. Dengan begitu ia tidak menyangkal dari gambaran awal, kenaikan bakal terus terjadi terhadap beban puncak pembangkit.
Walaupun demikian, kenaikan yang akan terjadi tidaklah terlalu besar. Sehingga ketersediaan dan kemampuan PLTD Selatpanjang dan Desa Gogok dapat mengatasi kondisi tersebut.
Richard merincikan, kapasitas kedua pembangkit itu sebesar 11,4 megawatt, untuk perayaan hari besar, seperti Tahun Baru Imlek maka beban puncak disumsikan bakal naik mencapai 10,3 megawatt.
"Kalau hari biasa seperti saat ini 10 megawatt. Asumsi kami imlek bisa naik mencapai 300 kilowatt. Artinya masih surplus hingga 700 kilowatt," ungkapnya kepada Riau Pos, Senin (9/1/2023).
Kenaikan terbesar terjadi akibat pemasangan lampion. Di sisi lain kata dia keberadaan lampion tidak bisa dipisahkan dari Perayaan Tahun Baru Imlek di Kepulauan Meranti. Bahkan semacam atribut budaya yang menandai peralihan tahun oleh Warga Teonghoa di wilayah kerjanya.
Seperti Imlek 2019 lalu tidak kurang 10.000 set lampion terpasang di ruas Jalan Banglas, Diponegoro, Tebingtinggi, T. Umar, Kartini, Rintis,serja Jalan Ibrahim, Kecamatan Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti.Dari informasi yang diterima, jumlah tersebut kali ini akan bertambah banyak dari semula.
"Tapi sampai saat ini belum ada yang mengajukan ekstra terhadap rencana pemasangan lampion. Namun sebelum ini ada koordinasi dari panitia pelaksana, mungkin masih dalam persiapan," ujarnya.
Jikapun terjadi gangguan, ia besar kemungkinan jika penyebabnya bukanlah mesin, melainkan hanya gangguan teknis jaringan yang tidak bisa ditebak.(Wir)
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman