SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Ratusan rumah warga di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti terdampak banjir rob. Meski terendam, warga tetap memilih bertahan di rumah masing-masing dan tidak mengungsi.
Kondisi ini disampaikan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti Amri Umar kepada Riau Pos, Selasa (7/12/21) sore.
Dibeberkannya, titik lokasi terparah terjadi di Jalan Lingkar. Selain itu kondisi yang sama juga terjadi di Pasar Sandang Pangan, Imam Bonjol, Kampung Baru, Desa Banglas, Desa Alah Air Kecamatan Tebingtinggi.
"Untuk di kecamatan Tebingtinggi saja, tidak kurang dari 200 rumah warga terendam akibat banjir tersebut. Tapi warga memilih bertahan hanya memindahkan barang-barang berharga ketempat yang lebih aman," ungkapnya.
Bahkan kata dia, di luar kecamatan Tebingtinggi sebagai pusat Kabupaten Kepulauan Meranti, masih banyak yang belum terlaporkan. Walaupun sebagiannya sudah ada laporan diterima dari pemerintah kecamatan.
"Kalau angka pasti masih dilakukan pendataan dan pemetaan yang sedikit terganjal oleh minimnya jumlah personel. Tapi kalau sudah rampung saya yakin lebih dari 200 rumah yang terkena dampak banjir tersebut," ungkapnya.
Ia juga tidak menyangkal jika bencana ini rutin terjadi di Kepulauan Meranti saat penghujung tahun. Namun kali ini ketinggian air berbeda dari sebelumnya. Bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dari tahun lalu.
"Tahun ini tinggi. Mungkin dampak fenomena El Nina berdasarkan prakiraan cuaca oleh BMKG. Seperti di Jalan Lingkar, saat ini ketinggian air melebihi batas lutut orang dewasa,"bebernya.
Tidak banyak yang bisa mereka lakukan. Selian memberikan bantuan, saat ini yang dapat mereka lakukan hanyalah melakukan himbauan kepada masyarakat untuk lebih hati hati dalam menjalankan aktivitas sehari hari.
Selain itu, rutinitas patroli terus dilakukan. Seperti membantu keluarga terdampak hingga menyerahkan bantuan sembako.
Tapi Amri memastikan sabanhari sejak banjir itu melanda telah ada penurunan ketinggian air. "Terus berkurang ketinggiannya. Mudah mudahan segera berlalu," ujarnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman