SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Pipa minyak mentah di Sumur TB, Kecamatan Darul Takzim, Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, mengalami kebocoran. Kejadian berlangsung pada, pekan lalu, (02/03/2023).
Dari keterangan yang dihimpun Riau Pos, dampak kebocoran minyak sempat meluber ke pesisir wilayah operasional hingga sempat mengundang perhatian.
Kepala Dinas PerkimtanLH Kepulauan Meranti Syaiful Bakhri mengaku telah menerima aduan terhadap persoalan tersebut. Bahkan dua hari kejadian sudah ada warga desa yang melapor kepada mereka.
"Laporan sudah kami terima pasca kejadian. Bahkan laporan persoalan yang sama kami terima lebih dari satu laporan," ungkapnya, Selasa (7/3/2023) siang.
Memastikan status atas laporan tersebut, Jajaran Dinas PerkimtanLH Kepulauan Meranti sudah turun ke lapangan. Bahkan kata Syaiful pengawasan di pimpin langsung oleh Kabid Lingkungan Hidup, Kemarin (6/3/2023).
"Hasil pengawan memang benar sempat terjadi kebocoran. Penanggulangan rembesan minyak mentah terkendali sesuai dengan standar operasional prosedur," ungkapnya.
"Tumpahan minyak tidak menyebar, dan telah disedot kembali pada area kerja yang telah mereka antisipasi jika ada kecelakaan kerja," tambahnya.
Situasi yang sama juga dibenarkan oleh Communication & Government Affairs Manager PT Imbang Tata Alam, Chairul Achsan kepada Riau Pos pada hari yang sama.
Ceritanya, rembesan minyak tersebut berawal dari adanya kebocoran pada selang penyalur (flexible hose) yang terjadi pada pada Kamis malam, 2 Maret 2023, ketika menyalurkan minyak dari Lapangan TB menuju kapal penampung minyak (oil barge) yang bersandar di pelabuhan.
Saat mendapat adanya ceceran minyak, Tim Produksi bersama Tim SHE segera mengambil tindakan dengan melokalisir area kejadian. Tim bekerja selama 24 jam untuk memastikan ceceran minyak untuk dikumpulkan dan dibersihkan kembali.
Penanganannya, perusahaan juga telah berkoordinasi dengan SKK Migas Sumbagut dan pemerintah daerah setempat. Bahkan pengecekan dampaknya juga sudah rampung dilakukan.
"Alhamdulillah selama proses pekerjaan pembersihan minyak tersebut dilakukan, operasional PT Imbang Tata Alam tetap berjalan dengan normal. Manajemen mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi untuk mengatasi kejadian tersebut dengan baik," ungkapnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman