SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Hujan dengan intensitas cukup deras mengguyur merata Kepulauan Meranti, termasuk di titik lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hujan turun sejak kemarin malam hingga kini Ahad (7/3/21) siang masih berlangsung.
Titik api sirna. Walaupun demikian ratusan tim gabungan yang sempat berjibaku lakukan penanggulangan sejak akhir Februari 2021 lalu, masih berada di lokasi. Mereka akan pulang setelah titik api benar-benar padam di dasar gambut.
Seperti lokasi terparah di Desa Mekar Delima Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti. Kejadian itu juga yang sempat mengundang Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Sabtu (6/3/21) kemarin.
"Kami masih di sini lokasi karhutla di Desa Desa Mekar Delima. Hujan deras berlangsung sejak malam kemarin, hingga saat ini. Belum pulang, kami mau memastikan api benar benar padam," ungkap Kasi Karhutla dan Kecelakaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti Ekaliptus.
Kondisi sama juga berlangsung di sejumlah kecamatan lain yang sempat membara. Demikian di sampaikan oleh Danramil 02 Tebingtinggi, Mayor Bismi Tambunan.
Ia mengungkapkan saat ini titik api di Desa Tj Peranap Tebingtinggi Barat, Desa Tenggayun Raya dan Tanjung Kedabu Kecamatan Rangsang Pesisir, Desa Sonde Rangsang Barat, serta Desa Gayung Kiri dan Tj. Gemuk Kecamatan Rangsang telah padam.
"Kemarin upaya pendinginan. Tapi sekarang telah padam semua karena diguyur hujan sejak kemarin malam. Tapi tim tetap memantau lokasi untuk memastikan situasi," ujarnya.
Terpisah Kapolres Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIk menjelaskan diwaktu yang bersamaan seluruh pasukannya masih di lokasi. Walaupun hotspot sirna pasca dilanda hujan deras, pasukan belum diperintahkan untuk pulang.
"Baru saja saya lihat di dasboard lancang kuning sudah hijau semua. Tidak ada lagi titik merah. Saya minta mereka petugas cek situasi di lapangan. Walaupun hujan deras masih berlangsung, mereka tetap harus memastikan kondisi di lapangan. Karena api bisa saja masih menyala di dasar gambut. Pada dasarnya ketika situasi benar benar kondusif baru mereka bisa pulang," bebernya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman