KAMPAR (RIAUPOS.CO) -- Jamaluddin, korban kebakaran di Pulai Rambai, Kecamatan Kampa, bukan satu-satunya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Kabupaten Kampar. Dinas Kesehatan (Dikses) Kabupaten Kampar mencatat, hingga awal 2020 setidaknya ada 640 ODGJ berat yang terdata. Jumlah itu tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Kampar.
Data dari Diskes awal 2020 ini, sejumlah kecamatan menjadi tempat ODGJ cukup banyak. Di antaranya di Kecamatan Siak Hulu. Dari tiga puskesmas di Siak Hulu, tercatat ada 74 ODGJ di daerah ini. Selanjutnya disusul Kecamatan Kampar 59 orang, Kuok 44 orang, Bangkinang 42 orang dan Kamparkiri sebanyak 39 orang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kampar Rahmad menyebutkan, pendataan ODGJ ini terus dilakukan lewat setiap puskes yang ada di seluruh Kampar. Penanganannya juga melalui puskesmas. "Semuanya, secara program ditindaklanjuti oleh puskesmas masing-masing kecamatan," sebut Rahmad.
Sementara itu, terkait Jamaluddin meninggal dunia saat rumahnya terbakar terkonfirmasi dalam keadaan masih terpasung. Menurut pihak keluarga, Jamaluddin semasa hidup terus mendapatkan perawatan. Namun hingga terjadinya kebakaran, Jamaluddin belum sembuh. Bahkan Jamaluddin masih kerap mengamuk dan mengancam keluarganya sendiri, hingga keluarga memutuskan untuk memasungnya.
Seperti diceritakan abang kandungnya, Dison, Jamaluddin sempat mengamuk pada 9 Februari 2020 atau beberapa hari sebelum peristiwa kebakaran terjadi di rumah adiknya itu.
Saat itu, Dison menyebutkan, salah satu anggota keluarganya diserang Jamaluddin dengan kayu hingga mengalami memar di wajah dengan bibir pecah.
"Dia (Jamaluddin, red) sudah rutin berobat ke rumah sakit jiwa. Tapi dia sempat mengamuk dan mengancam keluarga sendiri. Dia sudah menderita sakit jiwa sekita 10 tahun terakhir," ungkap Dison seperti yang diakuinya juga ke polisi saat menyelidiki kasus kebakaran di rumah orang tua mereka tersebut.(end)