Mi Kelor Pilihan Industri Kreatif Ketahanan Pangan Deli Makmur

Kampar | Rabu, 14 September 2022 - 11:43 WIB

Mi Kelor Pilihan Industri Kreatif Ketahanan Pangan Deli Makmur
Ibu-ibu PKK Desa Deli Makmur, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, sedang sibuk membuat mi kelor, Selasa (13/9/2022). (PEMDES DELI MAKMUR UNTUK RIAUPOS.CO)

KAMPA (RIAUPOS.CO) - Ibu-ibu PKK Desa Deli Makmur, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, menggerakkan industri kreatif rumah tangga dengan membuat mi kelor tanpa bahan pengawet di Aula PKK Desa Deli Makmur, Selasa (13/9).

Ini bagian dari program ketahanan pangan pemerintah pusat lewat Kemendes RI yang harus dialokasikan pemerintah desa dari dana desa (DD) sebesar 20 persen dari total anggaran 2022.


"Kini, giliran ibu-ibu melakukan usaha rumah tangga mi kelor yang terbuat dari adonan tepung dan daun kelor yang memang banyak tumbuh di desa kita ini," ujar Kades Deli Makmur Harmiyon SSos di sela-sela melihat proses pembuatan mi kelor bersama pendamping lokal desa dan perangkatnya.

Dikatakan Harmiyon, proses pembuatan mi kelor sama dengan pembuatan mi biasa. Hanya daun kelor lebih dominan dan tanpa bahan pengawet. Sehingga ketahanannya memang tak lebih dari dua hari.

"Untuk konsumsi dan pemasarannya masih terbatas di desa serta kecamatan kita saja. Sebab kita belum menemukan formula bagaimana supaya tahan lama," sebut mantan pendamping lokal desa Kabupaten Kampar ini.

Pihaknya berharap, usaha kreatif ini menjadi komoditas khas dan andalan dari Desa Deli Makmur. Ia juga berharap, produk ini diminati berbagai kalangan baik di Kabupaten Kampar maupun Provinsi Riau. Sehingga mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.

Sebelumnya, tambah Harmiyon, pemerintah desa juga sudah mendistribusikan ribuan bibit bebek berkualitas dari Sumatera Utara kepada masyarakat yang layak menerima, Sabtu (10/9). Ini juga termasuk program ketahanan pangan sektor hewani tahun anggaran 2022 Desa Deli Makmur.

"Ini program pemerintah kita yang harus kami sukseskan, sebagai sesuatu yang berasal dari sumber pertanian, perkebunan, peternakan dan sumber daya air lokal. Baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai konsumsi kita," tambahnya.(zed)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook